Pengusaha Ogah Tukar Dolar Hasil Ekspor

JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui jika tidak seluruh devisa hasil ekspor (DHE) dikonversi ke dalam Rupiah. Darmin pun memberikan perhatian lebih ke para pengusaha yang sudah mau menukarkan dolarnya di Indonesia.Para pengusaha sejatinya mau mengkonversi hasil ekspor mereka ke Rupiah. Namun, mereka khawatir terhadap pelemahan yang terus menerpa rupiah.

Darmin menyebut Bank Indonesia (BI) berencana menerbitkan aturan swap yang lebih murah. Aturan swap yang dimaksud adalah transaksi pertukaran valuta asing (valas) terhadap Rupiah melalui transaksi tunai dengan penjualan atau pembelian kembali berjangka. Swap yang dimaksud juga ialah tingkat bunga yang nantinya disesuaikan.

Bacaan Lainnya

“Itu sebabnya BI sedang finalisasi (aturan swap) dan akan di umumkan minggu depan atau minggu berikutnya, itu kalo dia menukarkan devisanya ke dalam rupiah dan dia nanti perlu devisa, gak selalu butuh devisa lagi loh dia,” ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (3/8).

“BI sedang rumuskan kebjakan agar biaya swap, kalo dia mau beli lagi valas di waktu yang akan datang itu biayanya lebih ringan karena sebenarnya pada saat eksportir terima devisa, dia gak tukarkan ke rupiah, tapi dia bikin tabungan,” tambahnya.Sebenarnya, lanjut Darmin, para pelaku usaha membutuhkan Rupiah. Namun, para pengusaha itu malah meminjam di bank.

“Sebenarnya yang paling simpel tukar saja USD ke Rupiah, tapi siapa tahu dolarnya menguat, maka dia tahan. Tapi akibat dari itu, hal-hal seperti itu, tekanan Rupiah makin tinggi, jadi ini ada persoalan niat baik dan tanggung jawab bersama agar Rupiahnya enggak lemah,” tandasnya.

 

(hap/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *