Lulusan STIE Penguji Siap Hadapi Globalisasi

SUKABUMI – Transformasi digital yang terus berkembang di Indonesia, tentunya membutuhkan generasi muda yang mampu bersaing secara global. Oleh sebab itu, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Penguji Sukabumi fokus menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di masa depan.

Hal tersebut dikatakan Ketua STIE Penguji Sukabumi Agustinus Pramudji. Kepada Radar Sukabumi Kamis (2/8), ia menjelaskan, lulusan STIE Penguji Sukabumi harus siap menghadapi tantangan di era globalisasi saat ini, dengan menjadi sarjana unggul, kreatif dan inovatif serta berahlak mulia.

“Wisudawan saat ini harus terus meningkatkan kemampuan dan mengimplementasikan manfaat keilmuannya, demi kemajuan bangsa dan negara,”ujar Agustinus.

Menurutnya, para lulusan yang punya kemampuan serta kualitas yang baik akan berdapak positif terhadap kampus. Tentunya hal itu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas lulusan, yang pada akhirnya akan meningkatkan animo masyarakat untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tersebut.

“Alhamdulillah saat ini STIE Penguji Sukabumi terakreditasi BAN-PT 2018 dengan nilai “B” untuk Program Studi (Prodi) S1 Manajemen,”katanya.

Rata-rata IPK lulusan 3.1, dengan masa tunggu lulusan untuk berkerja rata-rata 3.6 bulan.
“Tentunya ini prestasi yang membanggakan dan modal awal untuk menjadikan STIE Penguji Sukabumi untuk bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang,”ungkapnya bangga.

Pihaknya berkomitmen akan melakukan perbaikan-perbaikan di berbagai sektor baik internal maupun eksternal untuk tercapainya visi, misi organisasi yaitu menjadi salah satu STIE terbaik di Jawa Barat Tahun 2024, dengan mencipatakan lulusan yang berkualitas dibarengi dengan akhlak yang mulia yang berguna bagi bangsa dan negara serta agama.

Ke depan, manajemen kampus ini berencana mengembangkan prodi baru untuk menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, dalam prodi manajemen harus ada yang konsentrasi seperti manajemen manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen operasi dan produksi. Sehingga para lulusan dapat diterima sesuai dengan kebutuhan para pengguna.

“Sekolah tinggi harus mengetahui kebutuhan masyarakat atau kebutuhan pasar saat ini untuk dikembangkan, sehingga akan menambah kepercayaan masyarakat,”paparnya.
Agustinus berharap, dengan upaya yang terus digencarkan diharapkan dapat membuahkan hasil yang maksimal.

“Dengan menjalin kerjasama yang terjalin haromonis dengan semua stakeholder, maka akan dapat berjalan sesuai harapan,” tutupnya.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *