Warga Bubarkan Pelajar SMP yang Hendak Tawuran

CIBADAK– Tawuran antar pelajar di Kabupaten Sukabumi hingga saat ini masih kerap terjadi. Kali ini, puluhan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jalan Cibadak, Kecamatan Cibadak, dibubarkan paksa oleh warga setempak akibat hendak melakukan tawuran.

Dari informasi yang dihimpun radarsukabumi, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB menjelang salat Jumat.

Bacaan Lainnya

Diduga, pelajar dari ke dua sekolah tersebut sudah melakukan janjian. Kerana, sudah berkumpul di Kampung Pintu RT 4/9 Rel Kereta Api sejak menjelang shalat Jumat. Sehingga, sempat terjadi adu mulut dan saling mengejek antar sekolah. Sontak, membuat warga geram hingga puluhan pelajar itu dibubarkan.

Salah seorang warga Kampung Pintu RT 3/9 Kelurahan Cibadak, Dedeuy (40) mengatakan, warga terpaksa membubarkan puluhan pelajar tersebut karena dikhawatirkan terjadi bentrokan yang dapat menggangu keamanan wilayah sekitar.

“Awalnya, puluhan pelajar ini berkumpung, tak lama kemudian datang pelajar lainnya dari SMP yang berbeda sampai terjadi adu mulut dan saling mengejek,” kata Dedeuy kepada Radar Sukabumi, Jumat (27/7).

Karena khawatir terjadi bentrokan sambung dia, akhirnya warga membubarkannya dengan paksa. Sebab menurutnya, bentrokan antar sekolah kerap terjadi di wilayah Cibadak. Tak jarang, akibat bentrokan itu banyam memakan korban baik pembacokan maupun pemukulan.

“Maka dari itu, warga disini kalau melihat anak sekolah sedang kumpul-kumpul tidak jelas. Pasti, langsung di usir, “cetusnya.

Kedepan dirinya berharap, aparat kepolisian bisa terus berupaya mengantisipasi aksi tawuran dengan cara melakukan patroli ketika jam pulang sekolah. Maka, dengan begitu tidak ada lagi pelajar yang berani melakukan tawuran.

“Kami yakin ketika pihak kepolisian selalu stanbay di lokasi yang sering dijadikan tempat tawuran maka aksi itu tidak akan terjadi,” ucapnya.

Ketika ditanya soal penanganan aksi tawuran melalui pesan singkatnya, Kapolsek Cibadak Kompol Suhardiman enggan berkomentar banyak.

“Ke Dinas Pendidikan atau Pemerintah Daerah (Pemda) saja,” singkatnya. (cr16/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *