Mulai Mengering Dilumbung Air

SUKABUMI – Musim kemarau tahun ini sudah mulai tersa oleh masyarakat. Dampaknya, tidak hanya beberapa wilayah mengalami kekeringan. Tapi juga banyak keluhan dari masyarakat yang kesulitan air bersih.

Padahal sebenarnya, Kabupaten Sukabumi ini tergolong wilayah lumbung air. Bagaimana tidak, banyak perusahaan besar yang ‘mengeruk’ air di Kabupaten Sukabumi untuk dijadikan Air Dalam Kemasan (AMD).

Bacaan Lainnya

Dari informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sudah ada lima kecamatan yang kesulitan mendapat air bersih dan kekeringan. Hal itu diakui oleh Kepala Seksi (Kasi) Kedaluratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Wijayaman.

Berita Terkait : PDAM Siap Suplai Air Bersih

“Sebenarnya hingga saat ini kami belum menerima laporan resmi dari pihak desa/kecamatan terkait terjadinya kekeringan. Hanya saja, dari laporan relawan di lapangan, terdapat lima kecamatan yang saat ini sudah mengalami kekeringan.

Diantaranya, Kecamatan Warungkiara, Bantar Gadung, Palabuhanratu, Cibadak dan Nagrak,” jelas Eka kepada Radar Sukabumi.

Pihaknya mengaku siap berupaya menyuplai air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan. Namun, BPBD meminta kepada setiap desa agar menyediakan penampungan airnya sehingga dapat mempercepat proses pengiriman air.

“Kalau sudah ada penampungan air, pengiriman tidak perlu langsung kepada masyarakat karena akan membutuhkan waktu satu samapai tiga jam. Sehingga, bisa memperlambat pengiriman” pintanya.

Saat ini, pihaknya mengaku berpedoman kepada kejadian kekeringan pada 2017 lalu. Dimana, sebanyak 24 kecamatan terdampak kekeringan. Pasalnya, kekeringan tersebut akan kembali terulang di daerah yang sama ketika musim kemarau berlangsung.

“Hasil prediksi BMKG, musim kemarau saat ini akan berlangsung selama tiga bulan. Karena itu, kami saat ini melakukan koordinasi dengan semua elemen mulai dari internal hingga pihak eksternal atau dinas terkait lainnya untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan air bersih,” akunya.

Sementara itu, BPBD Kota Sukabumi masih belum menerima laporan adanya kekeringan sumber air dari masyarakat. Tapi meski begitu, pihaknya tetam menyiagakan personel untuk mengantisipasi adanya keluhan dari masyarakat.

Namun berkaca pada tahun lalu, mayoritas kekeringan melanda lahan pertanian warga yang tersebar di Kecamatan Baros, Cibeureum dan Kecamatan Lembursitu. Sedangkan untuk sumber air yang diandalkan warga hingga kini belum terdapat temuan ataupun laporan.

“Mayoritas hasil pantauan tim dilapangan, kekeringan terjadi pada lahan pertanian. Sedangkan untuk sumber air warga non PDAM, hanya mengalami penurunan debit air saja,” aku Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan.

Walaupun demikian, untuk mengantisipasi bencana kekeringan itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian, PDAM dan Dinas PU. Tapi hasih survei sementara, dititik-titik potensi kekeringan sudah terdapat sarana penyediaan air bersih.

“Misalnya beberapa waktu lalu, kami survei ke daerah Gedong Panjang, tapi disana sudah ada sanitasi yang disiapkan oleh pemerintah. Sehingga, jika sumber air warga surut, sumur itu bisa membantu,” terangnya.

Salah satu keluhan ketersediaan air bersih ini dirasakan warga Desa Nagrak Utara Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Sumur yang biasanya dimanfaatkan untuk minum, saat ini mengalami kekeringan sehingga warga harus rela mengambil air bersih yang jarak tempuhnya hingga ratusan meter hingga satu kilometer.

“Sudah hampir satu bulan dua kampung di desa kami yakni Kampung Kancah Nangkub dan Kampung Ciganas, mengalamibkesulitan air bersih,” kata Kepala Desa Nagrak Utara, Basroh Ramdansyah.

Untuk mendapatkan air bersih, sejumlah warga harus mengambilnya di sumur dengan jarak tempuh hingga beberapa kilometer.

Menurutnya, pada 2017 dan 2018 sudah pihak desa sudah berupaya membangun dua pipanisasi sarana air bersih yang terealisasi dari anggaran desa. Namun, di Kampung Ciganas ini sumber mata airnya berada di bawah sehingga kesulitan untuk di pipanisasi.

“Maka dari itu, kami membutuhkan bantuan dari pemerintah agar bisa mendekatkan sumber air bersih ini kepada masyarakat,” pintanya.(cr15/cr16/T)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *