Perajin Pisau Cibatu Kebanjiran Order ,,Jelang Perayaan Idul Adha

SUKABUMI – Jelang Hari Raya Idul Adha 1439 H, permintaan pisau di tempat pembuatan pisau rumahan Kampung Babakan Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi meningkat hingga 50 persen.

Eli Jumaeli, salah satu perajin aneka alat dapur dan pertanian di Cibatu, Kabupaten Sukabumi mengatakan, pedagang besar yang menjadi pelanggannya memesan pisau lebih banyak di bulan ini.

“Sebenarnya saya tergantung dengan permintaan para pelanggan, tapi menjelang Idul Adha ini banyak pedagang yang memesan pisau jenis pisau golok potong,”ujar Eli saat ditemui Radar Sukabumi, Kamis(26/7).

Di sini, konsumen juga bisa memesan pisau sesuai dengan bentuk dan ukuran yang inginkan. Bahkan, bisa juga membuat samurai hingga panjangnya satu meter dan berbagai jenis pisau untuk bela diri.

“TNI atau Porli pun membuat pisau di sini untuk kebutuhan perlengkapannya,”paparnya.Ia mengeluti usaha sebagai pengrajin pisau ini sejak berusia 17 tahun, yang asalnya hanya sebagai pekerja di tempat orang sehingga ia memutuskan untuk membuat usaha sendiri hingga sekarang. Awal mula usaha ini sudah jadi usaha turun temurun sejak 1978 silam.

“Saya sudah lama menjadi seorang pengrajin pisau, memang kan kawasan Cibatu sudah terkenal dengan kerajinan senjata tajamnya bahkan sebagai sentra pembuatan golok pusaka bermutu tinggi, jadi tidak heran pemesanan pun hingga mancanegara,” jelasnya.

Eli membanderol pisau jenis golok potong biasanya dijual di kisaran Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Sedangkan harga pisau golok lainnya berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp5 juta rupiah.”Biasaya menjelang Idul Adha stok dibuat lebih banyak, karena banyak konsumen yang tidak hanya dari warga Sukabumi bahkan dari berbagai daerah,”ulasnya.

Dalam satu hari, Eli bisa memproduksi hingga 100 pcs bahkan bisa lebih. “Jika hari-hari biasanya saya membuat 50 golok saja, tapi kalau samurai biasanya membuat hingga 13 pcs,”terangnya.
Jelang Idul Adha, para pengrajin pun kewalahan karena orderan berdatangan dari luar kota seperti Bandung, Jakarta hingga Kalimantan.

“Alhamdulillah saya bersyukur karena memang pendapatan paling banyak dibandingkan di bulan-bulan lain, menjelang Idul Adha lah yang ramai orderan semoga hasilnya pun bisa memuaskan para pelanggan, dan menjadi langganan setia,”harapnya.

 

(pkl19/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *