Sekolah Aman Bencana Masih Minim

SUKABUMI — Aspek kesiapsiagaan menghadapi bencana di lingkungan pendidikan dinilai masih minim. Dimana sekolah atau madrasah yang aman dari bencana ditandai oleh sejumlah indikator. Misalnya ketersediaan jalur evakuasi dan rambu-rambu informasi mengenai bencana di lingkungan sekolah.

Selain itu adanya kegiatan periodik simulasi menghadapi bencana. Aspek ini menjadi poin penting jika sewaktu-waktu terjadi bencana. “Indikator tersebut belum semua sekolah menjalankannya.

Bacaan Lainnya

Padahal wilayah Sukabumi sebagian besar termasuk dalam daerah rawan bencana,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, belum lama ini.

Terlebih kata Zulkarnain sering terjadinya peristiwa gempa bumi yang seringkali dirasakan warga Sukabumi. Di sepanjang Januari hingga Juni 2018 sudah ada 17 kali lebih gempa yang dirasakan warga Sukabumi. Meskipun dalam peristiwa tersebut tidak warga yang menjadi korban dan menimbulkan kerusakan pada rumah warga.

Sebenarnya aku dia, sekolah aman bencana ini sudah dirintis sejak awal 2018 lalu. Di mana ada sebanyak 17 sekolah di Kota Sukabumi dijadikan target sebagai sekolah tanggap bencana. Pada waktu itu kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan Daarut Tauhid (DT) peduli bencana.

Hal ini dilakukan agar para siswa dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) siaga menghadapi bencana terutama gempa bumi. Para pelajar dijadikan target sosialisasi salah satunya untuk menanamkan sejak dini pengetahuan dan pemahaman mengenai tanggap bencana. Sehingga ketika dewasa nanti bisa mempraktekannya dengan baik. (cr17/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *