Jangan Mau Runding Dagang ,,Kalau Amerika Menekan Pakai Freeport

“Hasil perundingan dagang RI-AS harus dilandasi prinsip saling menguntungkan. Kepentingan nasional Indonesia tidak boleh dikorbankan.

Tim perunding RI harus menolak jika AS menjadikan faktor Freeport untuk menekan Indonesia,” tegas politisi yang akrab disapa Bamsoet itu.

Bacaan Lainnya

Bamsoet merasa perlu mengingatkan hal ini. Sebab, AS tiba-tiba mengultimatum ancaman perang dagang dengan Indonesia ketika proses negosiasi divestasi 51 persen saham Freeport sudah mendekati tahap final, atau saat Pemerintah Indonesia sudah berhasil memenangkan negosiasi dengan Freeport McMoran selaku induk Freeport Indonesia.

“Tidak mudah memenangkan negosiasi ini. Sebab, Freeport McMoran selalu bersikeras mempertahankan posisi mayoritas pemilikannya di PT Freeport Indonesia.

Butuh waktu tiga setengah tahun untuk memenangkan negosiasi ini, bahkan diwarnai dengan beberapa tekanan dari AS,” terang politisi Partai Golkar itu.

Kemenangan Pemerintah Indonesia dalam negosiasi divestasi saham Freeport ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara PT Inalum dengan Freeport McMoran. Penandatanganan HoA itu membuka jalan bagi Indonesia mengakuisisi 51 persen saham Freeport Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *