Mendes PDTT Nge-Vlog Bareng Bule

BANYUWANGI – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo terkesan dengan desa wisata di Kabupaten Banyuwangi. Didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (17/7), Menteri Eko mengunjungi homestay di kawasan perdesaan, yaitu Didu’s Homestay di kawasan Karangasem dan Mi Casa di Desa Licin.

Di kedua homestay itu, Eko berbincang dengan pengelola homestay dan wisatawan mancanegara yang sedang menginap. Karena terkesan dengan geliat desa wisata tersebut, Eko spontan mengeluarkan smartphone-nya, lalu membuat video blog (vlog) bersama turis dari Jerman bernama Felix dan Lina. “Halo apa kabar, bagaimana kok bisa menginap di sini?” kata Menteri Eko.

”Saya menginap di sini karena direkomendasi teman. Di sini suasananya cocok untuk relaksasi. Orang-orang juga ramah, makanannya enak,” jawab Felix. Menteri Eko bersama Bupati Anas dan para turis lalu menikmati kopi dan jajanan tradisional desa setempat. Eko mengatakan, Kementerian Desa terus mengembangkan metode pengembangan pariwisata yang pas untuk kawasan perdesaan.

Dia mengunjungi sejumlah daerah dengan pengembangan pariwisata yang berhasil, seperti Banyuwangi, supaya bisa ditiru daerah lain. “Pariwisata bisa mencetak lapangan kerja secara cepat. Di Banyuwangi ini berjalan baik. Maka saya senang bisa mengunjungi homestay. Nanti kami aplikasikan di program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) Homestay,” ujar Eko.

Sebelumnya, Eko mengunjungi Desa Tamansari yang merupakan desa berkategori ”smart kampung” di Banyuwangi. Dia melihat langsung pelayanan berbasis teknologi di balai desa. ”Desa-desa di Banyuwangi terus didorong berinovasi. Memang belum sepenuhnya sempurna, tapi kami terus meningkatkan kualitas, termasuk soal BUMDes pengembangan wisata,” ujar Kepala Desa Tamansari Rizal Sahputra.

Desa Tamansari adalah peraih ”Desa Wisata Award” oleh Kementerian Desa sebagai desa wisata terbaik bidang pemanfaatan jejaring bisnis. Menteri Eko menambahkan, dia terinspirasi pengembangan desa-desa di Banyuwangi, dan berharap pemerintah kabupaten serta pejabat desa dari berbagai daerah bisa terinspirasi dari program yang dikembangkan di Banyuwangi. “Di Banyuwangi banyak sekali inovasi yang patut dikembangkan, bisa dicontoh dan diaplikasikan di daerah lain untuk memajukan potensi desa Indonesia,” ungkap Eko.

Bupati Azwar Anas mengatakan, pengembangan desa di Banyuwangi dikerangkai dalam program ”Smart Kampung” yang diluncurkan Menkominfo Rudiantara pada Mei 2016 silam. “Sejak 2016, inovasi secara rutin digulirkan. Desa-desa berlomba berinovasi. Sistem penganggarannya kita siapkan berbasis teknologi, namanya e-village budgeting. Kita berharap inovasi menjadi budaya di semua desa, dan itu berkat dukungan Menteri Desa,” ungkap Anas.

 

(adk/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *