Harga Melambung, Telur Retak Jadi Buruan

CITAMIANG– Melambungnya harga telur akhir-akhir ini membuat sejumlah warga mengicar telur retak sebagai solusi menyukupi kebutuhan sehari-hari. Betapa tidak, dengan harga telur yang berada di angka Rp30 sampai Rp32 Ribu per kilogram membuat warga enggan membelinya.

Salah seorang pedagang Asep (40) membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, sejak kenaikan telur warga lebih mencari telur pecah dan retak, karena harganya lebih murah dari harga normal. “Ia di kios saya banyak pembeli milih telur pecah yang harganya lebih murah, sedangkan rasanya tetap sama yang beda cuman bentuk telurnya saja pecah,”jelasnya kepada koran ini.

Bacaan Lainnya

Dengan kenaikan tersebut jelas membuat sejumlah omset para pedagang telur tersebut turun drastis, kenaikan harga yang cukup tinggi membuat para pedagang mengeluh dan kebingungan untuk menjual telur. Dengan terpaksa dirinya memilih menjual telur retak dan pecah, meski kebersihan dari telur pecah tersebut tidak baik, namun dengan kondisi tersebut tidak dihiraukan.

Sementara itu, salah seorang warga Nuraeni (44) mengaku terpaksa membeli telur pecah tersebut, lantaran harganya lebih murah dari harga normal. Ia belum akan beralih dengan membeli telur utuh, jika harga masih tinggi, kecuali jika tidak lagi ditemukan telur retak, maka terpaksa membeli telur normal.

“Saya kaget banget liat harga telur sekarang, makanya saya membeli telur pecah harganya lumayan beda Rp3 ribu sampai Rp5 ribu,” paparnya kepada radarsukabumi.

Ditempat terpisah, Junaedi(50) salah seorang peternak ayam menambahkan, kenaikan harga telur ayam ini karena harga pakan ayam yang naik sehingga harga telur pun ikut naik, selain itu kenaikan harga dolar juga berpengaruh terhadap harga pakan ayam yang ikut naik.

“Dolar naik, jadi pakan ayam juga ikut naik, terus ayam muda juga sekarang susah bertelur,” tambahnya kepada koran ini. (pkl16/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *