Bantah Jalur Mandiri jadi ATM Kampus Negeri

JAKARTA – Muncul anggapan penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri menjadi “ATM-nya” kampus negeri. Sebab biaya pendidikannya lebih mahal, dibanding mahasiswa baru jalur SNMPTN maupun SBMPTN.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenristekdikti Jamal Wiwoho mengatakan, tidak benar bahwa jalur mandiri adalah ATM-nya kampus. “Jalur ini (mandiri, Red) tetap mengutamakan standar input,” katanya saat diwawancara di Jakarta, awal pekan ini.

Bacaan Lainnya

Jadi acuan diterima kuliah di PTN, adalah hasil seleksi akademik atau sejenisnya. Bukan dari siapa yang bisa bayar uang kuliah paling tinggi.

Jamal juga mengatakan kampus tidak bisa seenaknya menetapkan biaya kuliah atau SPP. Sebab Kemenristekdikti sudah memiliki ketentuan tentang uang kuliah tunggal (UKT). Setiap PTN yang di bawah Kemenristekdikti, sudah ditetapkan UKT-nya masing-masing oleh Kemenristekdikti.

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad mengatakan besaran uang kuliah untuk mahasiswa baru jalur mandiri, SNMPTN, maupun SBMPTN sama. Penetapannya disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga.

“(Bagi mahasiswa tidak mampu, Red) bisa juga melamar beasiswa Bidik Misi,” katanya. Beasiswa Bidik Misi diberikan kepada mahasiswa tidak mampu atau dari keluarga miskin, namun memiliki kemampuan akademik bagus.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *