JAKARTA – Harga emas dunia mulai naik pada awal pekan ini akibat dolar Amerika Serikat (USD) yang mulai melunak dan melemahnya pasar saham Asia.
Mengutip laporan Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.242,01 per ounce pada pukul 01.03 GMT, setelah menandai tingkat terendah sejak 12 Desember 2017 di posisi USD 1.236,58 per ounce pada akhir pekan lalu.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Agustus 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD 1.242,40 per ounce.
Investor saat ini tengah berhati-hati menjelang rilis data ekonomi utama Tiongkok. Pada malam sebelum pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump kembali menyerang sekutunya dengan memberi label kepada Uni Eropa sebuah musuh dalam hal perdagangan.
Uni Eropa akan membuka pertemuan tahunan dengan Tiongkok, dan akan berupaya menangkis tawaran untuk aliansi anti-Amerika karena Beijing mencari penyeimbang Eropa terhadap tarif Washington.
Sementara, mengutip situs resmi logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Senin (16/7) turun Rp 3.000 menjadi dijual Rp 645.000 per gram dibandingkan akhir pekan lalu yang dijual Rp 648.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga turun Rp 4.000 menjadi Rp 571.000 per gram.
Rincian harga emas Antam di antaranya: pecahan 1 gram Rp 645.000, pecahan 5 gram Rp 3.082.000, pecahan 10 gram Rp 6.114.000, dan pecahan 25 gram Rp 15.210.000.
Kemudian, untuk pecahan 50 gram Rp 30.370.000, pecahan 100 gram Rp 60.691.000, pecahan 250 gram Rp 151.602.000, dan pecahan 500 gram Rp 303.002.000.
(ce1/mys/JPC)
