Sertifikasi Belum Sepenuhnya Cerminkan Kemampuan Guru

JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengakui program sertifikasi memang belum sepenuhnya mencerminkan kemampuan guru. Menurut Muhadjir, masih ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan sertifikasi tersebut.

“Bahwa memang sertifikasi itu belum mencerminkan kemampuan guru, itu iya. Tapi kita harus terus berusaha, termasuk sedang kita pertimbangkan kemungkinan nantinya pemberian penghargaan profesi itu berbasis kinerja,” kata Muhadjir saat ditemui di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, baru-baru ini.

Tanggapan Muhadjir mengenai sertifikasi itu merupakan respons dari kritik Sri Mulyani Indrawati. Menteri Keuangan itu menyebutkan bahwa sertifikasi bagi guru tidak mencerminkan apa-apa. Sri Mulyani menilai sertifikasi hanya sebatas prosedural untuk mendapatkan tunjangan.

Dengan demikian, Sri Mulyani menyebutkan sertifikasi tidak lagi menjadi indikator profesionalitas guru. Tambahan tunjangan profesi yang didukung dengan sertifikasi itu pun lantas tidak sejalan dengan peningkatan kualitas guru.

Meski masih mendapatkan kritik, Mendikbud mengklaim program sertifikasi saat ini tidak hanya sekadar untuk penyerapan anggaran. Program ini betul-betul untuk uji kompetensi, kemahiran dan kesanggupan.

“Keahlian, kemampuan, dan kesanggupan itu berkembang dari waktu ke waktu. Maka tidak otomatis juga orang yang punya sertifikat, berarti dia betul-betul menguasai bidang itu,” ujar Muhadjir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *