Ditutup dengan Bir Istri Semobil

Ternyata sudah diketahui keesokan harinya: bahwa tim Celeng sepak bola remaja itu terjebak dalam gua. Yang tahu pertama adalah pacar Tee. Pemain belakang berumur 16 tahun. ”Ngapain ke gua di musim hujan seperti ini,” ujar pacar Tee. Jawab sang pacar: untuk menambah nyali. Sekalian untuk menandai ulang tahunnya Dalu.

Nama Dalu saya pakai agar Anda bisa membacanya. Dalu itu bahasa Jawa. Artinya: Malam. Salah satu anggota tim Celeng itu ternyata penakut. Nama panggilannya Dom. Umur 13 tahun. Tapi sudah punya pacar. Nama lengkapnya: Dwangpheck Phromthem. Penakutnya bukan main. Terutama takut kegelapan. Padahal Dom adalah kapten di tim Celeng ini. Itulah sebabnya acara masuk gua itu dilakukan. Sekalian ultah Dalu.

Bacaan Lainnya

Orang tua Dalu sebenarnya sudah menyiapkan ulang tahun juga. Malam itu. Dengan tar. Dan babi goreng. Ditunggu sampai malam Dalu tidak datang. Orang tua Dalu cemas. Dicari ke mana-mana tidak ada. Hujan musim monsoon tidak henti-hentinya. Suasana desa pegunungan di perbatasan Thai-Myanmar-Tiongkok itu nggegirisi.

Pacar Tee juga bingung. Kirim SMS terus. Ke nomor HP Tee. Tidak ada respons. Bahkan tidak ada tanda online. Sang cewek mewek-mewek. Nada SMS-nya emosional-cinta. Merasa peringatannya tidak diperhatikan. Ke-12 anggota tim Celeng itu semua punya nama panggilan. Nama panjang Tee adalah: Phonchai Kumluang. Nama panjang Dalu adalah: Phiraphat Sompheiyangjai.

Berdasar informasi dari pacar Tee itulah orang-orang desa mencari ke gua: ketemu. Sepeda mereka di dalam mulut gua. Masalahnya: mulut gua Tham Luang itu tertutup air. Mereka pasti terjebak di dalamnya. Sejak tanggal 24 Juni itu, media masa di Thailand sudah heboh: semua anggota tim sepak bola Celeng terjebak banjir dalam gua. Hujan tidak henti-hentinya. Semua bingung: bagaimana cara menolong mereka.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *