Koramil 0701 Sukaraja Bekali 300 Santri Tentang Wawasan Kebangsaan

SUKABUMI— Sebanyak 300 santri dari pesantren Yayasan Darul Muffazh Al Matin dibekali wawasan kebangsaan oleh Koramil 0701 Sukaraja. Tujuan pembekalan pesantren yang berlokasi di Villa Adi Prima, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja dalam rangka memberikan pengarahan kepada setiap santri tentang wawasan kebangsaan.

Danramil Kapten (Inf) Ahkmad Samas mengatakan, kegiatan yang dibantu dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) adalah untuk memberikan pemahaman dan sekaligus memberikan masukan untuk mengantisipasi munculnya paham radikalisme di kalangan generasi muda saat ini. “Santri ini adalah penerus bangsa, tentu harus diberikan pemahaman tentang kebangsaan, “ujar Kapten (Inf) Ahkmad Samas dalam rilisnya yang diterima radarsukabumi.com.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, peran generasi muda dalam menjaga keutuhan NKRI sangat penting. Hal ini guna menangkis paham-paham barat atau radikalisme yang tidak sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Tak heran, di era kemajuan teknologi informasi sekarang ini banyak generasi muda terjerumus hal-hal negatif. Disinyalir karena lemahnya pengawasan berbagai pihak serta minimnya pengetahuan tentang wawasan kebangsaan. Sehingga perlu masukan untuk menekan serta mengantisipasi hal negatif di kalangan anak muda.

“Untuk responnya baik sekali, 120 santri laki-laki dan 180 santri perempuan sangat antusias dalam kegiatan ini. Soalnya pesantren yang dipimpin oleh KH. Maftahudin ini sangat mendukung kegiatan seperti ini, “jelasnya.

Lebih lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Danramil 0711 Cibadak ini mengatakan, Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme merupakan tugas kita agar mereka (Santri Darul Muffazh Al Matin red) bisa menjadi tumpuan masa depan dengan jiwa yang jujur, tegas, adil, tepat, dan memiliki kepedulian antar sesama.

“Intinya kami melaksanakan giat ini, agar untuk memberikan para santri benteng diri dari pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi dan jangan terjerumus dengan berbagai kenakalan akibat seringnya membaca dan melihat situs-situs yang gampang ditiru, seperti pergaulan bebas, ugal-ugalan, narkoba dan melakukan tindakan kriminal lainnya yang disebabkan ketidak pemahaman akan wawasan kebangsaan yang berakibat membahayakan bangsa sendiri,”tukasnya. (die)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *