TURKI – Keberhasilan Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilu Turki menimbulkan kekhawatiran baru. Presiden Turki dua periode itu ditakutkan akan menjadi diktator baru.
Kekhawatiran itu muncul lantaran sistem pemerintahan Turki kini sudah berubah dari parlementer menjadi presidensial. Perubahan tersebut memberikan kewenangan sangat besar di tangan Erdogan.
Kini, Erdogan berhak memilih wakil presiden, menteri, pejabat tinggi, dan hakim senior. Bisa membubarkan parlemen. Berkuasa pula memberlakukan status darurat. Kekuatan parlemen mengawasi pemerintahan pun melemah.
Sikap Erdogan setelah dipastikan menang pemilu juga tidak membantu meredakan kekhawatiran itu. Dalam pidato kemenangannya, mantan perdana menteri Turki itu menebar ancaman untuk lawan-lawannya.
Dia bersumpah akan terus memerangi musuh-musuh Turki, termasuk separatis Kurdi dan pendukung Faetullah Gulen yang dicapnya sebagai kelompok teroris.
“Kami hanya akan tunduk kepada Tuhan,” tegas Erdogan di hadapan lautan pendukungnya di Ankara, Senin (25/6) malam.