Melihat Suasa Pencoblosan Pilkada Serentak di Lapas Nyomplong

Alunan musik terdengar dari gedung Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Nyomplong, Kota Sukabumi, Kemarin (27/6). Tepatnya di tempat pemungutan suara (TPS) 9 Kecamatan Warudoyong, Kelurahan Nyomplong Kota Sukabumi. Ya, mereka merupakan para Warga binaan yang tergabung dalam Group Band L’SMI.

BAMBANG SURYANA, SUKABUMI

Bacaan Lainnya

Ada pemandangan unik dan menarik saat Radar Sukabumi mengunjungi Lapas Kelas II B Nyomplong, Kota Sukabumi, Kemarin (27/6). Alunan lagu terdengar sahdu saat pelaksanaan pemungutan suara dilokasi itu.

Ya, mereka merupakan warga binaan yang mengembangkan kreatifitasnya melalui kesenian alat musik. Dengan kepiyawaiannya, para warga binaan ini membuat sebuah band yang diberinama L’SMI.

“Pada proses pelaksanaan pemungutan suara, agar para warga binaan semangat menyalurkan hak pilihnya, kami mencoba menghibur mereka dengan musik,” ujar Kalapas Kelas II Nyomplong, Kota Sukabumi Risman Somantri saat ditemui Radar Sukabumi, kemarin (27/6).

Mereka termotivasi untuk melakukan suatu perubahan yang positif, khususnya melalui berbagai program pembinaan yang dapat mengembangkan kreativitas dan potensi para warga binaan.

“Melalui karya-karyanya diharapkan dapat memotivasi sekaligus menjadi bukti bahwa kita tetap mampu berkreasi dan berkarya meskipun dibatasi oleh terali besi, sebab kreativitas adalah hal yang tanpa batas,” papar dia.

Ditambahkan dia, L’SMI sempat mendapatkan apresiasi menjadi group band favorit di salah satu festival musik di Sukabumi. Risman juga berharap, dengan pembinaan yang diberikan kepada warga binaan dapat memberikan perubahan yamg baik untuk Kota Sukabumi.

“Dengan sering nya kami lakukan pembinaan, kami berikan kesempatan mereka untuk tampil diharapkan mereka bisa mengembangkan kreatifitasnya lebih baik lagi,” papar pria ramah ini.

Ditambahkannya,pihak Lapas berencana terus mengembangkan kreatifitas para warga binaanya untuk terus berkarya. Menurutnya, dengan terciptanya grup band tersebut guna mewadahi minat dan bakan para napi sehingga daat tersalurkan.

“Tentunya ini menjadi hal positif untuk terus dikembangkan sehingga bisa mewadahi minat dan bakat para napi ke arah yang lebih baik,” tutupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *