Jalan dan Sampah Jadi Keluhan Turis Asing

WARUDOYONG — Sedikitnya 30 Warga Negara Asing (WNA) asal Jerman dan Swiss tiba di Stadion Suryakencana, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi sekitar pukul 16.00 WIB, kemarin (22/6). Mereka datang dari negranya masing-masing dengan menggunakan 17 unit mobil. Kedatangan puluhan turis ini hanya transit sekaligus menikmati suasana, kuliner dan lainnya yang berada di Kota Sukabumi.

Namun sejumlah turis memberikan kesan kurang mengenakan saat mengunjungi Sukabumi. Selain persoalan sampah, infastruktur pun menjadi kritikan pedas dari para bule tersebut. “Kondisi jalan yang ada Indonesia khususnya di Sukabumi cukup menjengkelkan. Selain turun naik, jalannya juga banyak berlubang serta banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan dipinggir jalan cukup mengesalkan,” ujar Salah seorang warga Swiss, Charistian (58) melalui juru bicaranya.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu, ia pun menyayangkan banyaknya sampah plastik yang berceceran khususnya di pinggiran pantai. Meski demikian, dirinya tetap mengacungi jempol kepada warga Sukabumi yang ramah ketika bertemu orang asing. Selain itu, pemandangannya yang asri dan makananya pun membuat daya tarik tersendiri. Bahkan, Indonesia memiliki budaya yang masih melekat.

Hal itu membuat dirinya ingin berlama-lama tinggal di Indonesia. “Kalau cuacanya mendukung tidak turun hujan rencananya sekarang kami ingin menikmati kuluner Sukabumi. Saya, paling suka dengan nasi dengan telor asal tidak pedas. Waktu kami di Sukabumi tidak lama hanya satu malam akan dilanjut perjalanan ke Bandung,” tukasnya.

Sementara itu, Perwakilan Travel Bali, Zufnal Indra menambahkan, para tuirs ini melakukan tour keliling dunia dengan lama waktu sekitar dua tahun. Sementara, saat ini sudah 18 hari perjalanan mulai keberangkatan dari Jerman, Rusia, Cina, India, Pakistan, Asia Tenggara, Kamboja, Thailand kemudian masuk ke Indonesia melalui Dumai Provinsi Riau.

Usai keliling di Dumai, rombongan langsung menuju Jawa. Sementara, touring keliling dunia ini ke dua kalinya terselenggara pertama pada 2013 lalu. “Kebanyakan mereka ini pensiunan pekerja pemerintahan yang ingin enjoy menikmati suasan setiap daerah di dunia,” tuturnya.

Selama perjalanan lanjut Zufnal, para turis jarang menginap di hotel. Sebab, rombongan ini membawa mobil yang didalamnya sudah terdapat fasilitas lengkap. Seperti, kamar tidur, WC dan pasilitas lain yang menunjang. Bahkan, untuk makan malam pun cukup memasak dengan perbekalan yang sudah disediakan.

“Hanya saja, apabila siang hari kami mengarahkan mereka untuk bisa menikmati kuliner yang berada disetiap daerah yang disinggahi. Sebagai slah satu bentuk promosi kuliner dan wisata yang berada di Indonesia termasuk Sukabumi,” tuturnya.

 

(cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *