Gus Yahya ke Israel, Said Aqil Bersumpah

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj meluruskan isu yang menyebutkan keberangkatan Khatib Am PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ke Israel atas seijin NU. Dalam video yang beredar, Said Aqil terkesan menyalahkan Gus Yahya. Said menegaskan bahwa Gus Yahya tidak meminta izin dan tidak berkoordinasi dengan PBNU atas kehadirannya dalam rangka memenuhi undangan menjadi pembicara di Israel.

“Dalam forum AJC (American Jewish Committee) di Israel, terus terang saja kami tidak tahu menahu. Beliau pergi ke sana tanpa koordinasi dengan pengurus Nahdlatul Ulama. Maka kehadiran beliau tidak ada kaitannya dengan misi Nahdlatul Ulama,” kata Said dalam video yang diterima redaksi, Rabu (13/6).

Said Aqil pun berani bersumpah, apa yang dilakukan Gus Yahya dengan hadir di Israel sama sekali bukan agenda PBNU. “Tidak benar ada kerja sama Israel dengan Nahdlatul Ulama. Wallahi Demi Allah yang saya katakan ini benar. Begitu pula ketika beliau pergi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika, itu pun tanpa koordinasi dengan pengurus PBNU,” tegasnya.

Said menyatakan, PBNU akan terus membela hak-hak Palestina sejak dulu hingga kapan pun. “Itu PBNU bersikap sangat mengharapkan kepada Allah SWT, agar memberikan kekutana kepada bangsa Palestina yang sedang dizolimi dan ditindas oleh Israel. Tidak pernah berubah NU berpihak kepada Palestina sedikitpun, tidak pernah bergeser,” tandasnya.

Berikut pernyataan lengkap Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menanggapi kehadiran Gus Yahya di Israel: Mengenai kehadiran Kiyai Yahya Staquf dalam forum AJC (American Jewish Committee) di Israel, terus terang saja kami tidak tahu menahu. Beliau pergi ke sana tanpa koordinasi atau memberi tahu kepada pengurus Nahdlatul Ulama. Maka kehadiran beliau tidak ada kaitannya dengan misi Nahdlatul Ulama.

Tidak benar kalau ada kerja sama Israel dengan Nahdlatul Ulama. Wallahi, demi Allah yang saya katakan ini benar. Begitu pula ketika beliau pergi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika, itu pun tanpa koordinasi dan tanpa memberi tahu kepada pengurus PBNU.

Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh umat Islam seluruh Indonesia, agar maklum adanya bahwa kepergian beliau ke AJC bukan atas nama PBNU.

Dan perlu kami tegaskan sejak dulu sekarang dan seterusnya akan selalu berpihak pada Palestina. Palestina bangsa yang didzolimi ditindas oleh Isreal dengan sangat kejam, tanahnya direbut, rumahnya dihancurkan dibangun rumah penduduk Israel, penduduk aslinya diusir bahkan yang melawan dibunuh baik anak kecil ibu-ibu maupun orang tua, siapa yang melawan dibunuh.

Itu PBNU bersikap sangat mengharapkan kepada Allah SWT, agar memberikan kekutan kepada bangsa Palestina yang sedang dizolimi dan ditindas oleh Israel.

Tidak pernah berubah, NU berpihak kepada Palestina sedikitpun tidak pernah bergeser. NU berpihak pada pihak yang benar yang punya hak kebenaran yaitu Palestina, dan menganggap Israel itu merebut melakukan agresi terhadap hak-haknya Palestina. Terima kasih. (one/rmol/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *