CIKOLE- Ketua Persatuan Gutu Republik Indonesia (PGRI) Sukabumi, Dudung Nasrulloh Koswara meminta pemerintah Daerah untuk memperhatikan nasib guru honorer di Kota Sukabumi. Terlebih tidak adanya alokasi Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pahlawan tanda jasa tersebut.
“Kami dari PGRI Sukabumi meminta agar masalah ini bisa diselesaikan oleh Pemda dengan menyiapkan anggaran setiap tahunnya untuk guru honorer,” ujarnya kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.
Dudung menambahkan, akibat para guru honorer tidak mendapatkan THR, PGRI mencari solusi didalam internalnya, yakni setiap guru PNS mengumpulkan dana untuk THR para guru honorer.
Hal itu dilakukan setiap tahunnya sebagai solusi mengatasi permasalah yang terjadi pada guru honorer. Bahkan ini sambung dia, dilakukan secara bersama-sama di PGRI pusat dengan dimulai dari satuan pendidikan masing-masing untuk mensrjahterakan guru honorer.
“Sebetulnya ini tamparan untuk Pemerintah, agar memperdulikan guru honorer yang saat ini sedang semangat-semangatnya,” kata dia.
Menurut Dudung kegaduhan tentang THR bagi para honorer ini merupakan sesuatu yang wajar, sebab jika PNS sudah dapat gaji ditambah seperti gaji 13 dan 14, tetapi nasib berbeda dirasakan para honorer.
Meski saat ini terang Dudung, Pemerintah Pusat sudah menyiapkan anggaran untuk honorer. “Hanya saja untuk tingkat daerah seperti Kota Sukabumi menjadi hal yang sangat berat karena keterbatasan anggaran. Kami memaklumi hal itu, tetapi kami juga mendorong agar honorer mendapatkan perhatian, sesuai anjuran pemerintah pusat,” terangnya.
Sementara itu, Pj Walikota Sukabumi, Dafy Iskandar mengatakan, sampai saat ini belum bisa dipastikan THR untuk honorer tahun ini, tapi pihaknya terus mengupayakan agar honorer mendapatkan THR.
“Saya belum konsolidasi dengan aparat dibawah saya, Insya Allah kita akan bicarakan secara khusus, bagaimana jalan keluarnya, semua ingin ada THR untuk honorer, tapi jalur keuangan dimana, tidak mungkin jika harus nombok,” pungkasnya. (cr17/d)
