IMWI Sukabumi Berikan Wawasan Kebangsaan, Sekaligus Santuni Anak Yatim

SUKABUMI — Institut Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) Sukabumi, menyantuni puluhan anak yatim. Aksi sosial ini, merupakan salah satu bentuk kepedulian kampus terhadap sesama terlebih pada bulan suci Ramadan momentum yang tepat untuk berbuat kebaikan. Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut juga sekaligus buka puasa bersama.

Kegiatan tersebut, juga dihadiri dari barbagai tamu undangan. Diantaranya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik, BEM Pasim, BEM syamsul Ulum, Ustad Ade Saepullah dan lain sebagainya.

Bacaan Lainnya

Rektor IMWI Sukabumi, Ryan Kurniawan mengatakan, momen berbuka puasa ini memang sangat baik dimanfaatkan selain menjalin bersilaturahmi antara sivitas akademika IMWI juga sebagai ajang menyamakan pandangan akan posisi bersama sebagai bagian dari anak bangsa yang cinta tanah airnya.

“Sehingga memiliki keinginan luhur untuk kemakmuran negara, tercipta kondisi lingkungan yang aman dan kondusif. Selain itu, bisa terhindar dari aksi kriminal, premanisme, kenakalan remaja, penggunaan obat-obatan terlarang, radikalisme, dan upaya- upaya untuk memecah bangsa lainnya,” kata Ryan kepada Radar Sukabumi, Selasa (5/6).

Menurutnya, generasi muda Indonesia untuk menyongsong masa depan yang gemilang di waktu yang akan datang. Dimana Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini saja sudah menembus satu triliun Dollar US dan diberlakukannya MEA haruslah memiliki daya saing yang tinggi.

“Salahsatunya, dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas melalui pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020-2030. Pada saat itu, jumlah penduduk usia produktif dengan usia 15-64 tahun akan mencapai 70 persen. Dengan jumlah penduduk usia produktif tersebut jika memiliki kualitas SDM yang baik dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara.

“Generasi muda saat ini harus paham betul akan peluang baik. Daya saing nasional dan internasional dengan menampilkan keunggulan nasional dan daerah harus dimiliki generasi muda bangsa,” bebernya.

Apabila tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang baik, etos kerja dan keunggulan kompetitif lainnya tidak menutup kemungkinan justru akan menambah beban bagi negara.

“Karena itu, generasi muda saat ini perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing di massa yang akan datang,” pungkasnya. (cr16/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *