Kekuatan Indonesia Bukan Politik, Melainkan Kemanusiaan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dalam pidatonya mengatakan lebih dari 50 tahun ini Indonesia masih berpikiran pragmatis dalam memberikan kontribusinya ke negara-negara di luar negeri.

‎Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, Indonesia hanya fokus pada kebutuhan sesaat saja. Padahal Indonesia memiliki kekuatan besar yang bisa disumbangkan ke negara-negara di luar negeri.

Bacaan Lainnya

“Padahal kalau dilihat kekuatan Indonesia bukan hanya sumber daya alam, bukan banyaknya penduduk, tapi Indonesia adalah gudangnya ilmu bagi peradaban dunia,” ujar Cak Imin di Kantor Gerakan Pemuda Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (2/6) malam.

Menurut Wakil Ketua MPR ini, gudangnya peradaban ilmu itu akan memberikan manfaaat besar bagi negara-negara di luar negeri. Karena saat ini sedang terjadi konflik global. Alangkah hebatnya Indonesia bisa memberikan sumbangsih tersebut.

“Jadi peradaban dunia saat ini sedang kacau, terjadi konflik global,” katanya.

Cak Imin menambahkan, saat Abdurahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden Indonesia keempat sebenarnya telah memperkenalkan Indonesia lewat ideologinya ke negera-negara lain. Walaupun saat itu Gus Dur dihujat karena dituduh menghabiskan anggaran karena diduga plesiran ke luar negeri‎.

‎”Gus Dur dibilang menghabiskan anggaran ke luar negeri, Gus Dur langsung bilang bagaimana saya menjadi wisatawan saya saja tidak melihat,” katanya.

Cak Imin mengaku kebetulan beberapa kali ikut serta saat Gus Dur ke luar negeri memperkenalkan pemikiran-pemikiran tentang Indonesia. Dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh dunia, Cak Imin menangkap satu hal yang selalu Gus Dur bawa, yakni kemanusiaan.

“Untuk menjelaskan ideologi dan tradisi yang kokoh, dan ada satu yang saya tangkap yakni kemanusiaan,‎ Pancasila adalah nilai-nilai yang berkembang yang ujungnya kemanusiaan,” tuturnya.

Oleh sebab itu, nilai kemanusian yang diajarkan Gus Dur sudah diimplementasikan di Gerakan Pemuda Ansor. Tujuan menjaga nilai kemanusiaan ini untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan.

“Gus Dur selalu bilang kekuatan Indonesia bukan politik, tapi kemanusiaan‎. Jadi bagaimana Ansor mengawal rumah ibadah gereja-gereja karena Gus Dur juga,” pungkasnya.

(gwn/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *