KALAPANUNGGAL – Asisten rumah tangga (ART) yang nekad menculik bayi berusia empat bulan di Kampung Cipeuteuy, RT 06/04, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan kini mendekam di Polres Sukabumi. Polisi menjerat pelaku dengan Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, ART yang nekad menculik anak majikannya itu diketahui bernama Edah (44), asal Kampung Sengon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Perempuan itu nekad menculik anak majikan demi bisa melunasi hutangnya sebesar Rp3 juta kepada R, warga Kampung Padurung, Desa Lebaksangka, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
“Pelaku kami tangkap saat berada di Pamijahan, Kabupaten Bogor. Namun saat diamankan, bayinya sudah tidak ada,” ujar Kapolsek Kalapanunggal, AKP Sumijo, kemarin (1/6).Dari hasil pemeriksaan petugas, pelaku diketahui baru bekerja selama tiga hari di rumah pasangan Siska (26) dengan Irwansyah (32), di Kampung Cipeuteuy RT 06/04, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan. Ia memanfaatkan kelengahan majikan untuk membawa bayi mungil itu.
“Setelah berhasil dibawa, bayi itu langsung diserahkan kepada R, orang yang dihutangi pelaku di Lebak Banten,” imbuhnya Setelah mengetahui bayi itu berada di Banten, polisi pun langsung bergerak ke kediaman R. Beruntung, bayi itu masih ada dan langsung dibawa serta diserahkan kepada kedua orang tuanya. “Pelaku kami amankan saat itu juga. Sementara bayi langsung kami serahkan kepada orang tuanya,” terangnya.
Dengan adanya insiden tersebut, pria pangkat tiga balok ini menghimbau kepada masyarakat supaya berhati-hati saat merekrut atau mempekerjakan ART. Jangan sampai, buah hati menjadi sasaran pihak yang tidak bertanggung jawab demi bisa meraup keuntungan.
“Periksa secara detail asal-usulnya. Jangan sampai kejadian ini menimpa keluarga lainnya,” pungkasnya. Sementara itu, Edah mengaku terpaksa melakukan aksi yang tercela tersebut karena terdesak kebutuhan. Ia mengaku memiliki hutang sebesar Rp3 juta kepada R.
