Mahasiswa STKIP PGRI Sidoarjo Ubah Pematang Tambak untuk Budi Daya Buah

Banyak lahan pematang sawah yang dibiarkan menganggur. Padahal, lahan itu dapat dimanfaatkan. Bisa lebih produktif.Di antaranya, untuk budidaya buah-buahan. Misalnya, yang dilakukan STKIP PGRI Sidoarjo. Melalui program pengabdian masyarakat, mereka sukses memberikan contoh cara budidaya tersebut.

KETUA STKIP PGRI Sidoarjo Tri Achmad Budi Susilo bersama sejumlah dosen, mahasiswa, dan warga tampak mendatangi lahan pematang tambak di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, pada Jumat (26/5). Begitu tiba, senyum mereka mengembang.Bangga. Betapa tidak. Dulu, lahan itu tidak termanfaatkan. Kini, tumbuh beraneka ragam buah. Ada blewah, timun mas,
dan semangka.

’’Ini program pengabdian masyarakat dengan budidaya buah-buahan di pematang tambak,’’ ujar Soffil Widadah, penggagas program tersebut.Sebelumnya, program yang dibuat pada 2017 itu diajukan ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Pada2018, program yang merupakan usul Soffil dan Achmad Dhany Fachrudin tersebut disetujui untuk mendapat pendanaan.

’’Pada 2018 ini didanai dan mulai kami laksanakan,’’ katanya.Selama ini, lanjut Soffil, belum banyak lahan pematang tambak di Kota Delta yang dimanfaatkan. Padahal, jumlahnya tidak sedikit. Karena itu, ide pemanfaatan pematang tersebut muncul.

’’Ini sudah panen kedua,’’ ujarnya.Hasilnya lumayan. Mereka berhasil memanen 1,1 ton buah. Perinciannya, 900 kg blewah, 100 kg timun mas, dan 100 kgsemang ka. Budidaya itu hanya dilakukan di lahan pematang tambak dengan luas sekitar 2.500 meter persegi.

’’Panen pertama 20 Mei dulu, tapi hanya blewah,’’ ujar Soffil.Nah, sekitar dua bulan lalu beberapa tanaman lain mulai ditanam mahasiswa KKN STKIP PGRI Sidoarjo dan perwakilan warga. ’’Blewah usia 60–65 hari sudah bisa panen. Kalau timun mas dan semangka 70 hari,’’ ungkap Soffil.Sebelum melaksanakan program tersebut, dia memberikan pelatihan kepada warga dan mahasiswa di Balai Desa Sawohan.Mulai cara menanam bibit buah-buahan hingga merawatnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *