JAKARTA— Konstelasi politik pemilihan presiden (Pilpres) 2019 makin dinamis. Koalisi parpol pendukung Jokowi maupun Prabowo masih cair dan berubah. Begitupun dengan keniscayaan poros ketiga. Diketahui, wacana terbentuknya poros ketiga itu diinisiasi oleh Partai Demokrat.
Melalui utusannya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirim utusan kepada partai politik untuk membuka opsi figur alternatif. Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer Qodari mengatakan, kemungkinan lahirnya poros ketiga dinilai masih sangat memungkinkan. Namun, saat ini yang dapat menentukan itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dia mengatakan, jika mantan Danjen Kopassus itu membuka opsi untuk membuka koalisi besar, maka bukan tidak mungkin hanya terbentuk dua pasang saja.
Sebaliknya, poros ketiga memungkinkan jika Prabowo tetep ingin maju kembali di pilpres 2019 mendatang. “Jalau pak Prabowo tidak maju hampir dipastikan bakal muncul dua pasang lagi,” kata Qodari di Hotel Harris, Jakarta, Minggu (20/5).
Atas dasar itu, Qodari pun meyakini bahwa perubahan peta politik pilpres nantinya ada di tangan mantan pangkostrad TNI AD itu. Dirinya pun masih menunggu keputusan yang akan diambil oleh Prabowo itu tak lama lagi. “Jadi Prabowo adalah kunci,” pungkasnya.
(aim/JPC)
