Harga Emas Semakin ‘Kinclong’

SUKABUMI – Memasuki hari kelima bulan Ramadan, harga emas di Pasar Tradisional Panggeleseran, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, mulai merangkak naik. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, diduga kuat menjadi penyebab utama kenaikan harga satuan emas ini.

Berdasarkan pantauan Radar Sukabumi, kenaikan harga emas ini tidak hanya awal bulan Ramadan saja, melainkan sudah berlangsung sekitar sebulan lalu. Kenaikan pun cukup signifikan, yakni sekitar 10 persen.

Bacaan Lainnya

“Sebelumnya, harga jenis emas muda dikisaran harga Rp200 ribu per gramnya. Namun untuk saat ini, naik menjadi Rp220 ribu per gramnya,” jelas pedagang perhiasan di Toko Mas Indah 2, Cece (33), warga Kampung Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, kepada Radar Sukabumi, Minggu (20/5).

Kenaikan harga emas ini, sambung Cece, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya melemahnya rupiah terhadap dolar dan langkanya persediaan stok emas. Terlebih lagi saat ini, jumlah produksi emas di dunia susah untuk menambang.

“Permintaan emas di tengah-tengah masyarakat pada bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri biasanya meningkat, sementara stok emasnya sedikit. Sehingga harga emas mengalami peningkatan, seperti sekarang,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kenaikan harga emas ini tidak berpengaruh terhadap jumlah pembeli. Sebab, saat ini pola pikir masyarakat terhadap investasi emas masih tetap dipercaya di tengah-tengah kalangan masyarakat dibanding investasi lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *