Pengemis Serang Bogor

BOGOR,Seperti sudah menjadi tradisi tahunan, pinggiran jalan Kota Hujan kerap ramai pengemis dan pengamen ketika memasuki bulan Ramadan. Jumlahnya bahkan cenderung meningkat ketika mendekati perayaan Hari Idul Fitri. Bukan hanya dari Bogor, penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) itu bahkan berdatangan dari daerah sekitar Bogor.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Azrin Syamsudin menyebutkan bahwa jumlah PMKS seperti pengemis dan pengamen mengalami peningkatan 2–5 persen pada bulan Ramadan. Namun, jumlah tersebut tidak separah tahun-tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya

“Karenanya, dalam waktu dekat, akan ada tim terpadu di bawah instruksi Dinsos untuk menertibkan PMKS di pinggiran jalan Kota Bogor,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin (18/5).

Azrin menambahkan, pada razia yang akan dilakukan bersama aparat keamanan gabungan, sasarannya tak hanya pengemis dan pengamen tapi juga pekerja seks komersial (PSK).

Selama ini, Azrin mengaku telah melakukan pemantauan rutin ke tempat-tempat biasa mereka berkumpul. Mereka diketahui kerap berada di sekitar Tugu Kujang, salah satu restoran cepat di Jalan Pajajaran, termasuk di kawasan Jembatan Merah Jalan Muslihat.

Pemantauan biasanya dilaku­kan mulai kantor Dinsos di Jalan Merdeka, berlanjut ke Jalan Pajajaran, Jalan Abdullah Bin Nuh hingga Bubulak. Pemantauan rutin ini dilakukan minimal tiga kali sehari. Namun, Azrin mengaku masih kesulitan melakukan peman­tauan tersebut pada malam hari.

“Karena tenaganya kurang, paling pagi sampai sore saja,” katanya, seraya mengatakan sasaran penertiban pada malam hari lebih kepada para PSK.

Menurut pendataan Dinsos, para PMKS itu mayoritas berasal dari luar daerahnya seperti Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur hingga Depok. Sebagian kecilnya berasal dari Kota Bogor, yakni “kampung pengemis” Kecamatan Bogor Tengah. (fik/c)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *