Tak Pernah Terima Bantuan, Rumah Pembuat Bata Ini Reyot

PALABUHANRATU--Masih banyaknya rumah reyot di Kabupaten Sukabumi menandakan perekonomian di negeri ini semakin sulit. Ada ribuan warga yang sulit dientaskan kemiskinannya. Ya, mereka adalah para manula dan orang-orang yang tinggal di gubuk derita dengan lahan milik orang lain.

Seperti keluarga pasangan Bah Yayun (74) dan Ibu Rosita (60). Mereka terpaksa tinggal di gubuk reyot milik mantan Kades Citarik, Asep Gumilang di Kampung Pilar Pasawahan, RT 1/2, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu. Hingga kini, sudah lebih dari 15 tahun keluarga pra sejahtera itu tinggal di tengah-tengah puluhan hektar sawah.

Bacaan Lainnya

Bahkan putri sulungnya, Rohayati (48) yang asalnya di Kampung Gang Lumbung pun ikut pindah menjadi tetangga Bah Yayun bersama suami dan anaknya. Pria bercucu 13 itu hingga kini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah. Baik Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau pun BPJS.

“Keluarga kami tidak dapat bantuan apa pun. Paling Raskin itu juga harus beli. Kalau sekarang kan tidak ada. Bantuan pengganti raskin juga tidak dapat,” jelas Rosita saat disambangi Radar Sukabumi, Jumat (18/5).

Untuk bertahan hidup, mereka mengandalkan menjadi buruh pembuat bata merah. Padahal, kondisi Bah Yayun sudah sangat memprihatinkan. Penglihatan buram, pendengaran pun sudah terganggu.

Berikut video Bah Yayun:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *