BPOM Diminta Rajin Lakukan Pengawasan

WARUDOYONG– Anggota DPR RI/MPR/RI, Dewi Asmara mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jawa Barat untuk lebih rakon melakukan pengawasan rutin terhadap makanan menjelang bulan Ramadan khususnya di Kota Sukabumi.

Menurut dia, pengawasan tersebut guna mengantisipasi peredaran makanan dan obat-oabatan yang membahayakan masyarakat, terlebih saat Ramadan, penjual makanan semakin menjamur.

Bacaan Lainnya

“BPOM harus memberikan edukasi terkait obat dan makanan di pasaran. sehingga masyarakat bisa cerdas memilih mana makanan dan obat yang baik,” ujar Dewi kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Tidak hanya itu, untuk mekaga kesehatana, masyarakat pun harus jeli menggunakan berbagai jenis obat serta makanan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Insya Allah Pemerintah dan DPR RI akan terus bersinergis guna mencerdaskan masyarakat berkaitan obat dan makanan. Kepada BPOM jangan hanya bergerak kalau ada pengaduan saja,” sindirnya.

Sementara itu, Kepala bidang serifikasi dan layanan konsumen BPOM Provinsi Jawa Barat, Siti Rulia menambahkan pihaknya akan terus berupaya melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan. Hal itu guna menciptakan kondisi yang aman bagi konsumsi masyarakat.

Selain itu sambung dia, BPOM pun mengagendakan inspeksi rutin menjelang Ramadan dan Idul Fittri di Kota Sukabumi dengan membentuk tim yang terdiri dari BPOM, Dinas Ketahanan pangan, Dinas Koprasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Pendistribusian (DKUKMP2) Kota Sukabumi, kepolisian dan Dinas kesehatan (Dinkes). “Memang kalau menjelang puasa, kita selalu lakukan inspeksi rutin bersama tim yang dibentuk,” katanya.

Ditambahkan dia, bagi masyarakat yang menemukan kasus makanana kadaluarsa atau kejanggalan lainnya, untuk segera melaporkan ke BPOM, baik langsung datang ke kantor ataupun mengunjungi berbagai aplikasi media sosial milik BPOM. “Bisa di twitter dan facebook, akunya.

Siti berharapa, masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk mencegah obat dan makanan, terutama untuk konsumsinya sendiri dengan cara mengetahui produk yang akan dibelinya.

“Keamanan produk yang beredar tergantug dari produsen, pemerintah dan masyarakat. Setiap minggu kita mrnyebar untuk melakukan pengecekan.” pungkasnya.

 

(cr17/t).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *