Dikatakan Sahril, dari total panjang jalan penghubung ini, badan jalan yang mengalami kerusakan hanya tiga kilometer. Sisanya, kondisi jalan masih laik atau dalam kondisi baik. Meskipun hanya tiga kilometer yang rusak, ia mengaku belum bisa memastikan kapan jalan tersebut bisa diperbaiki.
Hal itu mengingat anggaran pemerintah daerah saat ini masih terbatas. “Kami belum bisa menjanjikan kapan jalan ini akan diperbaiki, karena masalahnya adalah anggaran yang terbatas. Supaya jalan ini mulus, butuh anggaran sekitar Rp4,5 miliar,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat untuk melakukan perbaikan sementara untuk jalan tersebut.
“Karena kita keterbatasan anggaran, maka kami akan panggil sejumlah perusahaan yang ada di desa ini supaya bisa turut berpartisipasi. Nanti mereka menyiapkan batunya untuk menutupi badan jalan yang berlubang. Sementara kami akan siapkan mesin gilasnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bojong Asep Setiawan mengatakan, berdasarkan hasil musyawarah bersama, disepakati untuk sementara jalan ini akan diperbaiki seadanya. Artinya, lubang yang berada di badan jalan sementara ini akan ditutup batu.
