Pendaki TNGGP Meningkat

SUKABUMI – Animo masyarakat dalam mendaki Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melalui jalur Resort Selabintana mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Senin (23/4).

Berdasarkan data yang tercatat dari Balai Besar TNGGP Resort Selabintana, terhitung sejak April 2018, terdapat 350 warga yang melakukan pendakian ke Puncak Gunung Gede melalaui jalur Resort Selabintana. Sementara, pada Maret 2018, para pendaki yang melalui jalur Resort Selabintana, hanya mencapai sekitar 23 orang dari setiap minggunya.

Bacaan Lainnya

Kepala Resor Selabintana, Balai Besar TNGGP, Dadi Haryadi mengatakan, peningkatan ini dipengaruhi oleh faktor pelayanan petugas kepada para pendaki ke TNGGP yang semakin mudah. Sebab, pada tahun sebelumnya warga yang hendak mendaki ke TNGGP, mereka harus melalui jalur Gunung Putri dan jalur Cibodas, Cipanas, Cianjur.

“Sejak jalur Resort Selabintana diberlakukan pada 1 April untuk mendaki ke TNGGP, para pendaki gunung mulai berdatangan ke sini. Kalau untuk peningkatannya, mencapai 100 persen,” jelas Dadi kepada Radar Sukabumi.

Menurut Dedi, bagi warga yang hendak mendaki TNGGP menggunakan jalur Resort Selabintana, dapat dipermudah pelayanannya. Warga tinggal menyiapkan KTP dan melakukan input data. Setelah itu, mereka langsung diikutsertakan pada tahapan selanjutnya. Sementara untuk proses pembayaranya bisa lewat rekening.

“Misalnya saja, untuk pendaftaran dihari libur pendaki tinggal bayar pendaftaran sebesar Rp34 ribu perorang dan untuk cek kesehatan mereka bayar Rp25 ribu,” tandasnya.

Para pendaki yang masuk melalui jalur Resort Selabintana, akan menempuh jarak sekitar 11 kilometer untuk bisa sampai ke puncak alun-alun TNGGP. Sementara, jika melalui wilayah Cibodas, Cianjur sekitar 8 Kilometer dan melalui jalur Gunung Putri, Cipanas, Cianjur sekitar 6 Kilometer.

“Jadi artinya perjalanan melalui jalur Resor Selabintana menunju puncak alun-alun TNGGP akan lebih lama, jika dibandingkan melalui Gunung Putri dan Cibodas, Cianjur. Namun, pendaki yang menggunakan jalur ini, kondisi jalannya lebih alami dan minim erosi. Selain itu, banyak pemandangan dari pesona alamnya yang masih sangat asri,” pungkasnya. (cr13/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *