Pasangan Vokalis Band Arda NAFF dan Tantri Kotak

Arda NAFF menikahi Tantri KOTAK pada 2014. Pasangan yang sama-sama vokalis band itu dikaruniai si imut Kara, 23 bulan. Menikah dan menjadi ayah mengubah hidup Arda. Pengalaman itu sering dia bagikan lewat caption kocak tapi penuh makna di Instagram.

Yang sering mampir ke akun Instagram @ardanaff pasti hapal gaya posting-an pria bernama panjang Hatna Danarda itu. Sulit untuk tidak tertawa saat membacanya. Dilengkapi caption panjang yang lucu, tak jarang berisi pesan positif yang disampaikan lewat jokes. Jadi, terasa menghibur dan ditunggu-tunggu.

Bacaan Lainnya

Senang melawak, senang membuat orang tertawa. Itu gambaran diri Arda sejujurnya. Dari kecil, di kalangan teman-teman, dia sering disuruh melawak untuk mencairkan suasana. Begitupun di tengah keluarga.

“Kalau lagi ngumpul sama keluarga, mama mertua yang paling sering request saya buat ngelawak,” kata pria 29 tahun kelahiran Madiun itu.

Ketika mulai menggunakan media sosial, Arda gerah dengan banyaknya ujaran kebencian yang bertebaran di dunia maya itu. Dia pun berbagi keseharian dan menyelipkan pesan melalui unggahannya. Seperti, indahnya kehidupan setelah menikah, memberi pujian buat istri, mengambilkan minum, dan hal-hal sederhana yang ternyata menghibur sekaligus mengena di hati followers.

“Ketika disampaikan dengan humor, akan lebih indah dan lebih mudah diterima,” ucapnya.

Dari situ, dia mengaku banyak yang mengirim direct message, merasa terinspirasi untuk memperlakukan istri atau suaminya seperti itu. Banyak pula yang mendorongnya untuk menulis buku.

“Kalau kita susah menemukan kebahagiaan diri sendiri, mungkin sudah saatnya untuk menyenangkan orang lain,” tutur Arda

Banyak yang menyebutnya pria romantis. Bagi Arda, hubungan itu berjalan indah atau tidak, keputusan ada pada diri kita. Harus terus diupayakan untuk membuatnya menarik. Arda mencontohkan, alih-alih bertanya “Udah makan? Mau makan apa?” lebih menarik kalau diubah jadi, “Kamu kangen makan nasi goreng langganan zaman kita pacaran dulu? Yok ke sana!”

Mengajak Tantri makan di tempat yang menyimpan memori mereka jadi salah satu cara Arda untuk quality time berdua.

“Kalau lagi ada yang perlu diobrolin serius, ngobrolnya sambil makan di tempat favorit, bakmi depan kompleks pun ayok,” tuturnya.

Arda menikahi Tantri setelah lima tahun berpacaran. Kebahagiaan keluarga ini bertambah dengan kehadiran Karanada Medina Tanarda, yang April ini genap 2 tahun. Menjadi ayah mengubah hidup Arda dari pola pikir sampai rutinitas.

“Sekarang, tujuan terindah, ya pulang ke rumah. Ketemu istri, ketemu anak,” ucapnya.

Pria kelahiran 17 Juni 1988 itu sangat menikmati keseruan bersama Kara. Main sepeda bareng, membacakan dongeng buat dia. Oleh karena itu, saat harus manggung di luar kota, dia menjadi sangat rindu suasana kumpul bertiga.

“Kruntelan bertiga, gelitik-gelitikan di kamar. Itu suasana yang nggak bisa diulang kalau nanti anak sudah makin gede,” tuturnya.

Arda ingin menanamkan pendidikan yang berimbang, tak hanya secara akademis tapi juga ilmu budi pekerti untuk si buah hati. Tetapi, dia juga akan terus belajar menjadi orang tua yang baik.

Karena banyak yang terinspirasi dengan keseharian Arda sebagai suami dan ayah, dia pernah diundang menjadi pembicara dalam acara Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Jawa Tengah.

“Saya sampai bingung, ini kok bisa? Apalagi semua audiensnya ibu-ibu. Katanya nggak apa-apa, sharing aja,” cerita Arda.

Perjalanan hidup menjadi suami kemudian menjadi ayah ternyata turut mempengaruhi Arda dalam berkarya. Kalau enam tahun lalu dia menulis lagu Pelabuhan Terakhir yang kemudian direkam jadi theme song pernikahannya dengan Tantri pada 2014, kini dia menghasilkan lagu yang terinspirasi dari interaksinya dengan anak.

“Waktu sama Tantri lagi nyuapin Kara, Kara minta dinyanyiin, saya lagukan A-A-A-A-A,” terang Arda.

Selama beberapa hari, lagu itu terus terngiang. Kenapa tidak dijadikan lagu utuh saja. Tantri tidak tahu jika Arda merekam lagu itu. Saat ultah Tantri pada 9 Agustus tahun lalu, Arda memperdengarkan lagu yang bercerita tentang pencarian seseorang tersebut.

“Ternyata apapun bisa dibikin karya. Kita hanya harus peka, melihat sekeliling, keluarga, semua bisa jadi inspirasi. Lagu itu dirilis pada Agustus 2017. Video klipnya diluncurkan Desember dengan konsep klip yang dibuat seperti film pendek,” ujarnya.

Setelah AAAAA, NAFF berencana mengeluarkan single terbarunya. Di luar itu, mereka disibukkan jadwal perform off-air.

“Ada wacana untuk bikin (album). Tapi, sebelum itu keluarin single dulu,” lanjut Arda yang sejak lama memendam keinginan menulis buku tentang perjalanan dengan sang istri.

(nor/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *