sang ”Anak Titipan”

Namun, keikusertaan Fina yang hanya coba-coba rupanya membawanya hingga pada tingkat keseriusan. Padahal, saat pertama kali bergabung, prestasi ABG yang gemar nonton film ini tidak seberapa moncer.

Terbukti, dari beberapa kejuaraan yang diikuti, baik di tingkat kabupaten hingga Provinsi Jatim, Fina tak banyak mendapatkan medali. Namun, gadis kelahiran 5 Desember 2001 ini tak pantang menyerah. Segala upaya dia lakoni demi mendapatkan prestasi maksimal.

Bacaan Lainnya

Salah satu upaya efektifnya adalah ikut latihan tambahan bersama pelatih asal klub Djarum Kudus, Roy Joyo Efendi di usianya yang menginjak 12 tahun.

’’Maksimal dulu hanya mencapai delapan besar,’’ tambah Nur Wachid.

Benar saja, kerelaannya menyisihkan waktu seminggu sekali berlatih keras di GOR Sudirman Surabaya itu membawa hasil. Roy Joyo Efendi menilai penampilan Fina lambat laun semakin menanjak.

Melihat perkembangan Fina, Roy kemudian merekomendasikan Fina mengikuti seleksi di klub PB Djarum Kudus pada tahun 2014 dan akhirnya terpilih.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *