Aksi Jagger Anak SMP, Pakai Clurit dan Samurai, Intimidasi Siswa MTs

SUKABUMI – Ulah pelajar di Sukabumi rasanya semakin mengerikan dan tak terkendali. Bukan hanya di kalangan pelajar sekolah menengah atas, namun tingkah yang seharusnya tidak dilakukan ini sudah menular kepada kalangan pelajar SMP.

Seperti halnya kelakuan bak preman yang dipertontonkan tujuh siswa salah satu SMP di Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Dengan membawa senjata tajam, ketujuh siswa kelas IX itu menghadang dua siswa MTs. Belum diketahui motif dari aksi para pelajar ‘bau kencur’ ini. Namun, kepolisan setempat berhasil mengamankan seluruh pelajar beserta barang buktinya.

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, N (15) dan F (16) dua pelajar MTs berencana mengambil bola voli ke rumah F yang berada di Ciranji, Desa/Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Nah, dalam perjalanannya, tujuh pelajar SMP menghadang sepeda motor yang digunakan dua pelajar Mts dan membawanya ke Lapangan Sepakbola Ciranji. Karena dua diantara tujuh pelajar itu membawa sajam jenis clurit dan samurai, kedua pelajar MTs pasrah. Hingga akhirnya, ketujuh pelajar SMP melucuti atribut sekolah siswa MTs tersebut.

Kasubag Humas Polres Sukabumi, AKP Sunarto mengungkapkan, setelah ketujuh pelajar SMP berhasil mengintimidasi dua pelajar MTs, mereka langsung melarikan diri. Namun, dua pelajar MTs itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah dan Polsek Ciracap.

“Tidak ada korban jiwa memang dalam kejadian tersebut. Ketujuh siswa SMP ini hanya mengintimidasi dan merobek simbol sekolah yang ada di baju dua siswa MTs tersebut. Setelah kedua korban melaporkan kejadian itu, kami langsung mengamankan seluruh pelajar serta barang buktinya,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (17/4).

Pasca peristiwa yang terjadi pada pukul 10:00 WIB itu, seluruh orang tua siswa dipanggil untuk mendampingi proses lebih lanjut di Polsek Ciracap.

“Saat ini proses pengembangan kejadian. Kami pun melibatkan orang tua masing-masing siswa untuk mendampinginya,” singkatnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Komisi IV Kabupaten Sukabumi, Ade Dasep Zainal menyayangkan ulah yang dilakukan para pelajar SMP itu. Menurutnya, pengaruh lingkungan dan pengawasan dari sekolah seharusnya lebih diperketat untuk mengantisipasi kenakalan dikalangan pelajar ini.

“Kenakalan dikalangan pala pelajar memang menjadi suatu permasalahan yang cukup kompleks di Kabupaten Sukabumi. Walaupun begitu, dengan kerjasama seluruh pihak penyakit yang sudah menular pada kalangan pelajar SMP ini bisa di kurangi secara bertahap,” paparnya.

Peranan sekolah maupun Dinas Pendidikan, lanjut Ade, amat diperlukan untuk membuat suatu rancangan formula pembangunan pendidikan yang berkarakter. Sehingga, asupan pengaruh-pengaruh yang tidak baik kepada siswa bisa tersaring.

“Terutama orang tua murid, sebagai lingkungan yang paling berpengaruh terhadap pembentukan karakter siswa. Tapi, sekolah maupun dinas jangan sampai tinggal diam, harus bertanggungjawab,” pungkasnya.(cr15/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *