CISAAT – Kepala sekolah tingkat SMA/SMK swasta di Kabupaten Sukabumi terpaksa ngutang demi memenuhi kebutuhan operasional sekolah. Hal itu lantaran dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) dari pemerintah provinsi belum juga kunjung cair. Padahal, pada bulan ini anggaran itu harusnya sudah dapat dicairkan.
Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, salah satu peruntukan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) bagi kelengkapan fasilitas penunjang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Keterlambatan BOS ini pun dikeluhkan seluruh kepala sekolah SMK/SMA. Karena demi mensukseskan UNBK, mereka rela berhutang untuk melengkapi fasilitas penunjang program nasional ini.
“Tidak sedikit kepala sekolah yang ngutang untuk membeli komputer demi lancarnya program UNBK. Padahal, dana BOS yang harusnya sudah cair ini salah satunya untuk menutupi pembelian fasilitas penunjang kegiatan belajar,” ungkap Kepala
Sekolah SMA PGRI Cisaat, Dadun Abdul Manaf kepada Radar Sukabumi, kemarin (16/4).
Pada UNBK 2017-2018, lanjut Dadun, tidak disubsidi oleh pemerintah karena anggarannya dibebankan pada BOS.
Namun, hingga UNBK selesai anggaran tersebut belum diterima. “Sampai selesai UNBK pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat tidak ada kabar hingga sekarang. Padahal jelas kami amat membutuhkan,” keluhnya.