Gerindra Cari Cawapres yang Bisa Kumpulkan 39 Kursi

JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Aryo Djojohadikusumo mengatakan, deklarasi pencalonan presiden bukan sesuatu yang penting.Namun, Aryo menegaskan, yang terpenting adalah siapa yang mendaftar sebagai calon presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) 4-10 Agustus 2018.

“Siapa calonnya nanti kita lihat. Teman-teman nongkrong saja di Imam Bonjol (kantor KPU) nanti siapa yang datang. Kenapa kami fokus di sana karena ingat loh setelah pendaftaran ada penyempurnaan berkas,” kata Aryo di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3).

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, kalaupun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendeklarasikan diri sekarang, tetap saja butuh partai lain untuk berkoalisi. Termasuk dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres). Aryo menegaskan, Partai Gerindra menginginkan cawapres yang bisa membawa 39 kursi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 112 kursi. Saat ini kursi Partai Gerindra baru 73.

“Kami perlu 39 kursi. Cawapres kami tentu mampu bisa mengumpulkan kekurangan kursi,” ungkap keponakan Prabowo ini.

Dia mengatakan belum tentu juga saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra 11 April 2018 nanti sekaligus mendeklarasikan Prabowo. Aryo kembali menegaskan bahwa yang terpenting bukan siapa yang deklarasi. Tapi siapa yang mendaftar.

“Tapi, sekali lagi percuma kalau Pak Prabowo deklarasi jika cawapresnya belum ada. Ini masih pembahasan, percuma wartawan nunggu lama tapi nama cawapres belum ada,” ungkapnya.

Menurut Aryo, semua masih dalam proses. Dia mendapat kabar dari beberapa rekan partai sekutu soal ide-ide calon wakil Prabowo. Menurut dia, sempat ada 15 nama. Kemudian turun menjadi sembilan nama. Nah, kata Aryo, sekarang ini petinggi partai tengah sangat serius memikirkan lima nama.

“Karena saya belum dapat instruksi untuk menyampaikan jadi saya belum bisa sampaikan. Sekali lagi ada lima nama yang lagi dibahas secara serius. Lima nama ini harus bisa memenuhi kekurangan kursi Pak Prabowo,” kata Aryo.

Dia mengatakan cawapres itu tidak harus dari partai politik, ketua umum, sekretaris jenderal atau bukan. Yang jelas, mereka harus bisa membawa 39 kursi untuk melengkapi 112 kursi yang disyaratkan mengajukan pasangan calon.

boy/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *