Orang Jepang biasanya hidup dengan angka harapan hidup yang lebih panjang. Usia 90 tahun saja masih bisa segar bugar mengerjakan banyak hal. Banyak pula yang masih sehat meski sudah berusia seabad.
Dalam keterangan tertulis Ajinomoto, Minggu (18/3), survei baru-baru ini yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, sebanyak 40 persen dari penduduk Jepang usia kerja dilaporkan sulit tidur karena stres di tempat kerja.
Sementara itu, penduduk Jepang mengkonsumsi lebih banyak rokok dibandingkan penduduk di negara lainnya. Lebih dari sepertiga penduduk berusia 15 tahun ke atas adalah perokok.
Namun demikian, menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), rata-rata tingkat harapan hidup orang Jepang pada saat lahir adalah 83,7 tahun. Ini berarti Jepang memiliki angka harapan hidup tertinggi di dunia.
Meskipun sulit untuk menjelaskan kondisi tersebut, penyebab utama umur panjang penduduk Jepang
diperkirakan karena ‘kebiasaan berjalan’ yang dihubungkan dengan diet Jepang.
Menurut laporan lainnya dari WHO, 98 persen anak sekolah di Jepang berangkat sekolah setiap hari dengan berjalan kaki atau bersepeda. Ini berarti sebagian besar dari mereka telah dianggap menjalankan aktivitas rutin tingkat sedang hingga intens yang disarankan selama 60 menit hanya dengan pergi ke sekolah.
Sedangkan untuk makanan, dibandingkan dengan negara maju lainnya, orang Jepang cenderung mengkonsumsi lebih sedikit kalori per hari. Mereka lebih banyak mengosumsi sayuran dan sedikit makan pencuci mulut.
(ika/JPC)
