Reka Ulang Kejadian Pembunuhan Terhadap Meta Novita

Pembunuhan sadis terhadap Meta Novita Handhayani, 38, warga Ngaliyan, Semarang, kemarin (12/3/2018) direka ulang oleh petugas Polsek Ngaliyan. Rekonstruksi menghadirkan kedua tersangka, Sarkoni Rifai alias Rembulan, 23, dan Yuliana Anggraini alias Lina, 16. Pasangan kekasih ini tampak tenang saat memeragakan sedikitnya 36 adegan. Reka ulang yang dimulai pukul 13.30 itu dilakukan di rumah korban di Jalan Bukit Delima B9 No 17 RT 03 RW 08, Kompleks Perumahan Permata Puri, Ngaliyan, disaksikan puluhan warga, termasuk Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kota Semarang.

Rekonstruksi diawali saat Rifai memboncengkan Lina turun dari motornya, dan parkir di depan rumah Sutarno. Saat itu, tak jauh dari lokasi, duduk dua warga, yakni istri Sutarno dan tetangganya, Puji. Dua saksi ini sebelumnya melihat kedua tersangka mondar-mandir mengendarai sepeda motor. Setelah parkir, Rifai dan Lina berjalan menuju rumah Meta. Karena dianggap tamu biasa, istri Sutarno dan Puji masuk ke rumah masing-masing.

Bacaan Lainnya

Tak berselang lama, Lina yang kemarin mengenakan penutup wajah kembali ke tempat sepeda motor Honda Supra nopol H 2560 BY diparkir. Namun tak berapa lama, ia kembali menyusul Rifai yang masuk ke dalam rumah Meta. Rupanya saat itu Rifai membuntuti Meta yang masuk ke dalam rumah hendak mengambil es batu di dalam kulkas. Begitu ada kesempatan, Rifai langsung membekap korban dari belakang hingga terjatuh.

Seketika itu, korban teriak. Karena panik, Lina bergegas keluar rumah dan kabur. Sedangkan di dalam rumah, korban yang terjatuh di lantai ruang tengah langsung ditusuk Rifai dengan senjata tajam hingga empat kali. Setelah tak bernafas, tubuh korban diseret ke dalam kamar.

Reka adegan selanjutnya saat aksi tersangka hendak membunuh putra bungsu korban, Ronako, 4, dengan dibekap guling. Namun aksinya keburu tepergok empat mahasiswa UIN Walisongo yang kontrak di samping rumah korban bersama dua warga lainnya. Selanjutnya, tersangka kabur dengan motor Honda Supra yang sempat dipotret dengan kamera HP oleh salah satu mahasiswa.

Jalannya rekonstruksi kemarin dijaga ketat petugas Polsek Ngaliyan. Warga hanya diperbolehkan menyaksikan di luar police line. Saat melihat kedua tersangka, warga sempat melontarkan caci maki, utamanya kepada Lina yang tak lain adalah mantan Pembantu Rumah Tangga (PRT) korban. “Itu yang perempuan ditembak kakinya sekalian. Gak usah pakai penutup kepala, orang-orang juga sudah melihat wajahnya,” teriak seorang perempuan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *