Melirik Usaha Donat yang Bikin Kantong Enggak Bolong

Di tengah gempuran jajanan kekinian, jajanan tradisional semakin tergerus perkembangan zaman. Namun hal tersebut tidak mengurungkan niat warga di Kampung Pasir Pogor RW17 Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi untuk membuka usaha jajanan tradisinal yang dipadukan dengan makanan kekinian. Salah satunya donat.

WIDI FITRIA, Sukabumi

Ternyata camilan tradisional ini masih memiliki penggemar setia. Apalagi, sekarang banyak dikreasikan dengan berbagai topping.

Disambangi Radar Sukabumi dikediamannya, Eli Laelina yang juga Ketua Kelompok UMKM Harmoni ini memberdayakan warga setempat yang mayoritas para ibu rumah tangga untuk bersama-sama membuat donat kekinian.

Terlihat ada yang sedang sibuk membuat adonat, mencetak, menggoreng hingga membuat topping.
Memiliki nama brand Donat Harmoni, produk ini cukup banyak digemari masyarakat.

“Sebenarnya awalnya ini bisnis perorangan, awalnya itu hanya donat biasa pakai gula halus,”ujar Eli, kemarin(9/3).

Karena ada program dari Dinas Sosial (Dinsos) tentang program PKH, dibentuklah kelompok.
“Ada sekitar 10 anggota bikin usaha donat, tetapi dengan kreasi kekinian,”katanya.

Usahanya baru terbentuk satu bulan, namun meski terbilang baru namun peminatnya cukup banyak. Untuk saat ini, Kelompok Usaha Harmoni ini pun hanya menjualnya ke sekolah-sekolah dan warung-warung yang masih berada di lingkungan sekitar.

“Alhamdulillah antusiasnya cukup bagus, kemarin kita jual langsung habis tidak ada yang tersisa,”terangnya.
Satu donat dibandrol dengan harga Rp 1000. Tidak ingin kehilangan konsumen, kelomok UMKM ini pun terus mengkreasikan donat buatannya. Tidak tanggung-tanggung, mereka memanggil guru untuk mengajarkan cara membuat topping yang menarik.

Topping yang ditawarkan bervariasi. Mulai dari cokelat dan keju. Rencananya, mereka akan mengkreasikan toppingnya dengan rasa selai strawberry.

“Mau coba kita bikin dengan rasa strawberry, karena kebetulan daerah sini ada perkebunan strawbery untuk selainya kita bikin sendiri,”terangnya.

Soal omzet, Eli mengaku hasilnya cukup menguntungkan. Meski ia tidak mau menyebut berapa jumlah pasti, namun menurutnya bisnis donat ini cukup menguntungkan.

“Belum kelihatan karena kita juga baru mulai lagi, mudah-mudahan kedepannya penjualan bisa lebih luas lagi,”tutupnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *