Dikarenakan Depresi, Seorang Kakek Bunuh Diri

KARAWANG – Di duga akibat depresi karena penyakitnya yang tak kunjung sembuh, seorang kakek asal Dusun Kadungasem, RT 002/001, Desa Srikamulyan, Oyib (82), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Oyib ditemukan tak bernyawa dalam keadaan posisi menggantungkan dirinya sendiri dengan tali plastik warna kuning di tiang rumahnya, Rabu (7/3) sore pukul 17.00.

Bacaan Lainnya

Sontak saja kejadian tersebut mengundang kerumunan warga yang ingin memastikan keadaan kakek yang hanya tinggal sendirian di rumahnya tersebut.

Menurut Kepala Desa Srikamulyan, Halim, diperkirakan pukul 15.00 kakek yang mengenakan celana merah jambu tersebut sudah dalam keadaan tergantung. Karena, tak ada yang bisa memastikan tepatnya pukul berapa, mengingat, korban tinggal di rumahnya seorang diri setelah ditinggalkan mati oleh istrinya 2 tahun lalu.

Kematian korban diduga akibat depresi, kerena penyakit asma yang dideritanya tak kunjung sembuh setelah bertahun-tahun.

”Kayaknya depresi akibat penyakit asmanya yang sudah lama gak sembuh-sembuh, akhirnya memgakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” ucapnya, kepada Radar Karawang (Pojoksatu.id Group).

Halim meneruskan, meskipun korban tinggal sendiri, bukan berarti korban tak punya anak, keempat anak korban berada jauh entah dimana. Sementara menurut Basri (45) warga Desa Sumurlaban menyebutkan, dirinya mengaku tidak tahu jika selama ini rumah tersebut masih dihuni.

Karena ketika melintasi jalan tersebut dan hendak ke pantai Sedari, tak sadar juga kalau ada rumah di situ. Hanya saja, setelah mendengar kabar seperti ini, dirinya mencoba memastikan dan ingin tahu. Bemar saja, seorang kakek sudah terbujur kaku dengan cara menggantung.

”Kalau kata orang karena penyakit asmanya gak sembuh-sembuh dan depresi. Apalagi kan hidup sendiri gak ada yang ngurus, wajar lah. Zaman sekarang kan serba mahal juga, mungkin saja depresi karena yang lain,” ujarnya.

Padahal, melihat usia yang sudah mencapai kepala 8 dan sudah mendekati udur. Meskipun masalah kematian urusan Tuhan, namun tidak seharusnya hal tersebut tidak dilakukan.
(radar karawang/rok)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *