Ungkapkan Kesedihan

Kim Jeffrey Kurniawan mengaku sedih belum bisa berlatih penuh bersama Persib Bandung. Mantan pemain Persema Malang itu pun berharap cederanya semakin membaik dan segera bergabung dengan pemain lain.

Kim absen membela Persib sejak November 2017. Ia mengalami cedera patah tulang fibula saat laga melawan Persija Jakarta. Saat itu Kim mendapat tekel keras dari striker Persija, Rudi Widodo. Ia pun harus beristirahat di Jerman sebelum kembali ke Persib awal tahun ini. “Saya sempat ingin ikut lari, cuma belum memungkinkan dan masih harus latihan terpisah. Ini yang saya sayangkan,” kata Kim seperti dilansir laman resmi Persib. “Ya, tapi mau bagaimana lagi, semua memang harus ada tahapnya untuk kembali bergabung,” ujarnya menambahkan.

Bacaan Lainnya

Ya, dalam beberapa pekan belakangan Kim masih berlatih terpisah didampingi fisioterapis, Benidektus Adi Prianto. Kim mengungkapkan bisa kembali latihan penuh dalam waktu dekat. “Ini masih tahap penyembuhan, harus step by step. Mungkin awal Maret. Tapi bisa saja pertengahan dan kalau akhir Maret saya lebih optimis lagi,” katanya. Kim sendiri mengaku rutin berlatih sendiri di tempat kebugaran. Ia percaya segala upayanya takkan sia-sia.

“Untuk trauma sendiri saya tidak pernah ada. Yang pasti, saya minta doa dari semua Bobotoh. Mudah-mudahan cepat sembuh agar bisa bermain,” ujar Kim. “Sayangnya belum memungkinkan bisa latihan bersama, sehingga harus latihan terpisah. Dan ini hak yang paling saya tidak suka, latihannya sendiri tidak bareng sama tim. Tapi mau gimana lagi, memang ada tahapnya untuk bergabung kembali dengan tim. Ini masih tahap penyembuhan dan dilakukan step by step,” tutur Kim saat ditemui usai latihan.

Porsi latihan yang harus di jalani saat ini lebih ditekankan kepada penguatan otot, karena saat dirinya melakukan latihan jogging masih terasa sakit, sehingga dokter tim kemali memusatkan pemulihan pada penguatan otot dan koordinasi, mengingat hampir tiga bulan Kim harus menjalani setiap tahapan untuk pemulihan cedera. “Jadi koordinasi juga harus dilatih lagi dengan benar biar nanti jalan dan larinya enggak salah. Kalau sakit masih terasa saat di gerakan dinamis, kalau statis justru tidak sakit. Maksudnya kalau lari masih ada kerasa atau saat passing sama saat menendang bola masih terasa sakit, jadi harus adaptasi,” ucapnya.

Pemilik nomor punggung 23 ini menambahkan, rasa sakit yang masih dirasakannya memang tidak terlalu sering terasa, hanya saat menjalankan porsi latihan tertentu saja sakit tersebut masih dirasakannya. (net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *