Warga Dua Kecamatan ‘Menantang’ Maut

SURADE – Setelah diterjang banjir pada 2013 lalu, jembatan penyeberang Muara Karangbolong hingga kini belum juga dibangun. Supaya tetap bisa beraktivitas, ratusan bahkan ribuan warga Kecamatan Surade dan Cibitung terpaksa harus melintasi muara meskipun harus bertaruh nyawa.

Informasi yang diterima Radar Sukabumi, warga didua kecamatan ini bertahun-tahun harus bertaruh nyawa demi bisa melintasi sungai yang lokasinya tidak jauh dari pantai Karangbolong. Supaya sampai ke tempat publik seperti, Puskesmas, pasar, sekolah dan area publik lainnya, mereka terpaksa harus turun ke sungai meskipun kedalaman airnya setinggi lutut orang dewasa.

Bacaan Lainnya

Warga Kampung Cibarehong, RT 2/10, Desa Jagamukti, Kecamatan Surade, Agus Yoga Priatna (33) mengatakan, untuk mengantarkan anaknya bersekolah, bertahun-tahun ia harus menerjang derasnya arus sungai. Sehingga tak jarang harus bertaruh dengan maut jika air sungai meluap.

“Warga di sini sangat mendambakan jembatan permanen sebagai sarana untuk akes warga menuju tempat publik. Sebenarnya warga bisa saja menggunakan jalan lain, namun jaraknya cukup jauh sekitar 5 kilometer,” jelas Agus kepada Radar Sukabumi, Minggu (25/2).

Agus mengaku, ia dan juga warga lainnya selalu dihantui rasa was-was setiap meninggalkan anaknya setelah diantarkan ke sekolah. Sebab, mereka khawatir bila anaknya nekad melintas sendirian akan tergerus arus sungai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *