Penumpang KA Pangrango Sepi,Ini Alasanya

BOGOR – Meski sudah beroperasi selama dua hari, Kereta Api (KA) Pangrango relasi Bogor-Sukabumi masih sepi penumpang. Pantauan Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Rabu (21/02/2018) dari 408 kursi ekonomi dan 50 eksekutif hanya terisi sekitar 50 persen.

“Hari ke dua ini (kemarin), jam peejalanan tiga kali sehari meski sudah banyak diinformasikan tetapi masih ada (berkurang) memang baru,” ujar Kepala Stasiun Bogor Cahyono kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Bacaan Lainnya

Cahyono menjelaskan, jadwal keberangkatan tidak berubah yakni tiga kali sehari mulai pukul 7.50; 13.10; dan pukul 18.30. Pada pemberangkatan pertama KA 390 pembeli tiket di tempat ada 39 orang dan 103 pesan online dengan total 142 penumpang.

Lalu keberangkatan kedua pukul 13.10 WIB, penumpang 84 orang beli di tempat dengan tiket pemesanan 73 orang dan total 157 penumpang. Pemberangkatan terakhir ada 13 orang pembeli tiket di loket ada 84 dan 13 pemesan.

“Dua hari ini lebih banyak ke arah Sukabumi,” katanya.

Menurut dia tahap penyelesaian terus dilakukan. Saat ini kendalannya, rangkaian kereta harus melintas dengan kecepatan 5 kilometer perjam. Jika sudah rampung diselesaikan total, KA akan kembali mengunakan kecepatan normal.

Dengan demikian, PT KAI Daop I, berharap Argo Pangrango dapat kembali beroperasi dengan normal. “Semoga tidak terjadi longsoran. Oleh karena itu kami sisir titik rawan, sehingga kebutuhan penumpang terakomodir dengan baik dan lancar,” pungkasnya.

Saat ditemui di lokasi, Lutfi (28) warga Salabintana, Sukabumi membeli tiket secara manual. Menurutnya, selain bebas macet panjang di Pasar Curug, dengan menumpang kereta akan menghemat waktu. “Kalau naik kereta gak khawatir macet waktunya tidak ditebak,” kata penekun UMKM ini.

Selain Lutfi, warga lainnya, Yuni (34), mengaku masih was-was jika kereta melintas di lokasi bekas longsor. “Mudah-mudahan cepet diperbaiki aja. Pakai yang kuat, saya hampir sering bolak balik benlaja ke Tanah Abang,” tuturnya.

KA Pangrango relasi Bogor -Sukabumi sudah mulai beroperasi sejak Selasa 20 Februari 2018. Executive Vice President KAI Daop I Jakarta Dadan Rudiansyah mengatakan perbaikan jalur KA yang longsor dilakukan sejak hari pertama kejadian oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

“Setelah diperiksa dan diuji kelayakan, jalur Bogor-Sukabumi dinyatakan aman dan sudah bisa dilalui,” ujar Dadan.

Sebelumnya diberitakan, longsor menerjang perlintasan rel PT KAI di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, melumpuhkan perjalanan. Akibatnya, jalur tersebut lumpuh hingga baru pada Selasa 20 Februari kembali beroptasi.

Untuk sekali perjalanan, harga tiket Rp20 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp50 ribu untuk kelas eksekutif. KA ini memiliki 50 kursi eksekutif dalam satu gerbong dan 408 kursi penumpang di empat gerbong ekonomi.

(RB/don/pojokjabar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *