Dede mengaku prihatin dengan keluar masuknya kendaraan besar dimana sangat dekat dengan lingkungan sekolah dan cukup membahayakan.
“Coba ke sini pagi hari, pas masuk sekolah dimana rombongan pelajar harus menepi, demikian juga ketika mereka istirahat jajan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Palasari Jaya Buntuan mengatakan, pihaknya juga hanya merekomendasi pembangunan vila dan cottage, bukan untuk galian C.
“Memang sebagian izin sudah keluar, menurut saya ada limbah yang diperjualbelikan kenyataannya digali terus. Keberatan kami menyangkut jalan, karena jalan desa mulai rusak,” katanya.
(radar sukabumi/dil)