Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyambangi Istana Kepresidenan guna menemui presiden Joko Widodo. Kondisi ini lantas ditanggapi sebagai manuver sang ketua MPR itu dalam pilpres 2019.
Diketahui, saat ini pria yang akrab disapa Zulhas ini memang tengah didorong oleh partainya untuk menjadi calon presiden. Namun, dirinya masih terganjal oleh ambang batas pencalonan atau presidential threshold.
“Tentu namanya ketum partai kan bertemu presiden ya ngomong juga soal pilpres, tentang pemilu. Tapi paling penting tahun politik harus aman,” kata Zulkifli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/2).
Lebih lanjut, Zulkifli menuturkan, pembicaraan mengenai pilpres hanya satu bagian dari penjajakan koalisi saja. Pembicaraan yang lebih intens yakni mengenai aspirasi masyarakat mengenai permasalahan yang ada.
Aspirasi itu, kata Zulhas, didapatkannya selama menjabat sebagai pimpinan MPR, dan berkeliling menyambangi masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, banyak, suara yang dilontarkan oleh tokoh agama, politisi, ekonomi, maupun mahasiswa yang harus disampaikan.
“Saya juga sebagai ketua umum partai sudah banyak keliling daerah dan banyak juga titipan titipan dari masyarakat yang disampaikan langsung pada saya. Baik nanti saya akan teruskan pada para menteri, DPR juga pada presiden,” tuturnya.
Lebih lanjut, Zulhas juga menyoroti aspirasi mengenai penyerangan terhadap pemuka agama yang terus terjadi belakangan ini. Dia meminta harus ada aksi konkrit dari presiden Joko Widodo (Jokowi).
