Begini Situasi Puncak Sekarang

CIANJUR – Puncak berubah. Ia bersolek drastis selama sekitar sebelas hari setelah longsor menjadi mimpi buruk di kawasan Puncak.

Dampaknya signifikan. Yang paling menonjol, lapak-lapak warung tutup. Tak ada lagi kemacetan yang menjadi makanan sehari-hari para pengendara mobil di atas aspal.

Bacaan Lainnya

Eksotisme Puncak tak diragukan lagi. Suguhan pemandangan yang bertabur keindahan sirna sesaat tak bisa dinikmati lagi. Warung-warung mini yang berada di sisi jalan nampak tertutup rapat dengan gorden besar di balik kaca.

Tak ada lagi para pejuang yang memberi tawaran sewa vila dengan lampu kelap-kelip di genggaman mereka.

Empat titik longsor yang menjadi momok menakutkan kala itu masih dapar dilihat. Gerusan tanah berwarna merah kecoklatan masih dapat dilihat. Namun, kini kondisinya sudah dipenuhi dengan puluhan sejenis tanaman yang memiliki akar kuat bernama vetiver.

Jalur vital ini ditutup bagi kendaraan mobil hingga dua hari ke depan, Senin (19/2).

Dua penjagaan jalur dilakukan Polda Jawa Barat tepatnya di Gunung Mas, Kabupaten Bogor dan Ciloto, Kabupaten Cianjur.

Petugas Polres Bogor dan Polres Cianjur rutin melakukan koordinasi menjaga urat nadi perbatasan. Tegas. Tak ada kendaraan roda empat yang boleh melintas. Berbeda dengan motor, kuda besi ini dengan leluasa dapat menikmati pemandangan ‘Kota Mati’ yang akan terjadi selama dua pekan.

Kondisi ini membuat sejumlah lapak warung gigit jari. Buka namun tak ada yang membeli. Tutup, namun jenuh berada di rumah setiap hari.

“Lebih enak dulu. Macet ya gak apa-apa. Pengen macet lagi biar rame dagangan,” tutur Abah (57), lapak warung yang letaknya bersebelahan dengan Melrimba Garden ini.

Lesu dan harus menerima kenyataan, pemasukannya selama hampir selusin hari ini menurun tajam.

“Kalau bisa dibilang pemasukan cuma 20 persen aja. Rugi, rugi, rugi,” tutur pria yang sudah beruban ini sambil menikmati secangkir teh hangat.

Hal senada diungkapkan, Rudi (36), pria yang kerap menawarkan vila di bilangan Puncak. Ia mengaku berat dengan kondisi Puncak saat ini.

“Berat kalau sekarang. Jangankan mau sewa vila, brenti nanya aja enggak,” paparnya menahan dingin yang kian menusuk kulit.

Jalur Puncak memang sudah dibuka. Namun, tak semua kendaraan boleh melintas. Setiap mobil yang hendak menuju Puncak dari arah Bogor mau tak mau harus memutar arah. Dalam satu menit, empat hingga lima unit mobil diarahkan untuk membanting setir menuju arah sebelumnya.

Seperti yang terjadi di kawasan Gunung Mas. Mobil yang didominasi nomor polisi B ini nampak berjejer di sisi kiri jalan. Mereka harus legowo memutar balik saat diberi instruksi petugas.

Aji mumpung dimanfaatkan optimal bagi para pengendara motor yang memberi jasa ojeg. Mereka berkolaborasi dengan angkutan kota sesaat setelah tiba di titik penjagaan. Ya, sekali lagi. Hanya motor yang boleh melintas, mobil mohon bersabar ya.

(radar cianjur/yaz)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *