PLTU Palabuhanratu Berdalih *Bungkam Soal Asap Tebal

Sedangkan dampak asap tebal yang dikeluarkan PLTU saat star-up dan asap yang rutin dikeluarkan, pihaknya belum bisa memberikan penjelasan apakah berdampak kepada kesehatan dan pertanian warga atau tidak. “Ini butuh kajian lagi, kita tidak ada kapasitas soal itu. Kalau soal kandungannya, asap tebal yang itu keluar dari cerobong akibat bahan bakar solar menyebarkan SO2 dan NOx,” katanya.

Lagi-lagi, pihak managemen IP PLTU Palabuhanratu tak mau memberikan penjelasan bagi kesehatan lingkungan akibat pencemaran udaranya. Menurutnya, ketebalan asap yang dikeluarkan PLTU masih dibawah maksimum yakni 400 ppm. Sesangkan standar maksimumnya 700 ppm. Namun, mereka berjanji pihaknya bakal melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat dengan melibatkan tokoh masyarakat dan awak media. “Kita akan lakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat berikut melakukan tes kesehatan oleh pihak independen,” janjinya.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Abdul Qodir juga mengaku kaget dengan adanya dampak yang ditimbulkan PLTU. “Saya baru tahu ada back-out di PLTU, makanya saya langsung menurunkan tim untuk melakukan pengecekan. DLH provinsi juga sudah turun untuk mengeceknya,” paparnya.

Hingga kini, pihaknya belum pernah melayangkan peringatan kepada pihak PLTU, Abdul Qodir hanya menyampaikan beberapa poin saran agar dampak lingkungannya bisa lebih diminimalisir. “Kita juga menyarankan agar PLTU melakukan sosialisasi kepada warga. Agar warga tidak kaget dan khawatir,” pintanya seraya juga disampaikan Camat Simpenan, Iwan Gunawan.

Kepala Desa Cidadap Kecamatan Simpenan, Amin juga mengaku tak pernah menerima sosialisasi dampak lingkungan yang bakal ditimbulkan dari PLTU. “Kini warga mengeluhkan pertaniannya diserang hama. Apakah itu dampak dari PLTU atau bukan kita juga belum tahu. Makanya kita meminta agar dicek,” pintanya.(ryl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *