PLTU Palabuhanratu Berdalih *Bungkam Soal Asap Tebal

PALABUHANRATU – Setelah mendapat kecaman dari warga Palabuhanratu dan Simpenan akibat suara bising seperti suara gemuruh ombak dan asap tebal, managemen Indonesia Power (IP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 X 350 MW akhirnya memberikan klarifikasi kepada Muspika, aktivis lingkungan dan awak media di aula kantor IP PLTU Palabuhanratu , Rabu (14/2).

Kepala Adminiatrasi IP, Irwanto didampingi tiga teknisinya menyampaikan penjelasan penyebab yang membuat warga kaget dan naik pitam.

Bacaan Lainnya

Ketiga teknisi itu yakni, Koordinator Kesehatan dan Keselamayan Kerja (K3) dan Lingkungan IP PLTU Palabuhanratu, Aditya Rahman, Koordinator Perencanaan Operasi IP PLTU Palabuhanratu, SQ Guntur dan Koordinator Operator Control Room IP UJP PLTU Palabuhanratu, Agam Sastro Wibowo.

Dijelaskannya, blackout merupakan suatu kondisi pada saat jaringan atau sistem transmisi tenaga listrik mengalami kehilangan daya. Sebab tidak ada suplai tegangan listrik dari power plant. Menurut Irwanto, kejadian suara gemuruh tersebut bukan hanya di PLTU Palabuhanratu tapi PLTP Salak. (baca Radar Sukabumi terbitan 9 dan 4 Februari 2018)

Dalam penjelasan timnya, Agam Sastro Wibowo mengklaim, tingkat kebisingan yang terjadi saat itu masih di bawah suara kebisingan kapal zet. “Kebisingan kemarin diperkirakan 20 sampai 30 desibel, sedangkan kapal zet kebisingannya mencapai 110 sampai 120 desibel. Bahkan untuk kebisingan musik rock mencapai 120 sampai 130 desibel. Semakin jauh jaraknya tingkat kebisingannya semakin berkurang,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *