Ngetem Rp 250 Ribu

“Sistem setoran angkot ini juga memaksa pengemudi untuk ngetem, ketimbang mereka harus berputar-putar atau beroperasi pada saat di luar jam sibuk penumpang,”katanya.

Pihaknya menyarankan setiap bangunan atau kawasan yang menimbulkan dampak tarikan dan bangkitan perjalanan, sama-sama mengantisipasinya. Dengan cara disediakannya tempat menaikkan dan menurunkan penumpang yang tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Abdul Rachman menambahkan, angkot-angkot yang mengetem di sejumlah jalan menuju Kota Sukabumi sudah menjadi masalah klasik.

“Memang hal tersebut menjadi masalah klasik selama pusat-pusat kegiatan berada di sepanjang jalur utama dan tidak disediakan lajur khusus untuk angkot pada kawasan pusat kegiatan di sepanjang jalur itu,”terang Abdul.

Solusinya, harus disediakan lajur khusus angkot. Supaya bisa memisahkan lajur untuk angkot yang ngetem, dengan lalu lintas yang jalan terus menerus.

“Dibuat jalur-jalur alternatif sehingga lalu lintas yang terus menerus, dapat menghindari kemacetan apabila melewati jalur yang menjadi pusat kegiatan, karena itu semoga saja jalan tol cepat selesai supaya lalu lintas tidak terhambat,”tandasnya.(Cr17/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *