Mitos Melempar Rokok Di Tanjakan Emen

SUBANG – Kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen Kampung Dawuan, Desa Ciater, Subang, Sabtu (10/2/18) dan menyebabkan 27 orang merenggang nyawa, membuat semua orang penasaran mengapa tanjakan berkelok-kelok itu sering memakan korban jiwa yang tak sedikit.

Tanjakan Emen merupakan urband legend yang menjadi momok menakutkan bagi pelintas di jalan itu. Lantas siapakah Emen? Salah satu versi menyebut Emen adalah korban tabrak lari di daerah itu.

Bacaan Lainnya

Bukannya ditolong, jenazah Emen malah disembunyikan dalam rimbunan pepohonan di sekitar tanjakan tersebut. Sejak saat itulah arwah Emen penasaran dan menuntut balas.

Versi lain mengatakan Emen adalah sopir angkutan sayur rute Subang – Bandung. Pada pertengahan 1960-an dia mengalami musibah. Mobil yang dikemudikannya kecelakaan dan terbakar. Emen tewas di tempat kejadian, dan sejak saat itu semakin sering terjadi kecelakaan di sana.

Sebagai penolak bala, para pengendara yang tahu tentang mitos tanjakan Emen, biasanya akan melempar rokok, sekedar membunyikan klakson, atau melemparkan uang recehan. Sementara Sahidin Darajat warga sekitar memberikan kesaksian, 18 Juni 2014, Emen adalah kernet bus Bunga.

Sekitar tahun 1969 bus itu mogok di tanjakan. Ketika berusaha mengganjalnya, bus tersebut bergerak dan melindas Emen hingga tewas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *