Mabuk Berat, Siswi SMP Di Setubuhi

Pergaulan bebas Bunga, 14, asal Kabupaten Kediri berujung petaka. Siswa kelas VIII salah satu SMP di Kediri itu disetubuhi tiga temannya asal Nganjuk pada akhir Januari lalu setelah pesta minuman keras (miras) bersama. Orang tua Bunga yang tak terima dengan kejadian yang menimpa anaknya, lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nganjuk. Kasus tersebut kini tengah disidik polisi.

Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, perbuatan asusila itu berawal saat akhir Januari lalu Bunga bersama Ris, 17, Roz 14, dan Soh, 17 janjian untuk bertemu di dekat kantor Pemkot Kediri. Dari sana, Bunga dan tiga teman laki-lakinya asal Kecamatan Tanjunganom lantas berkeliling ke sejumlah tempat. Di antaranya ke Simpang Lima Gumul (SLG) dan beberapa daerah lainnya di Kabupaten Kediri.

Bacaan Lainnya

Dari beberapa tempat yang dikunjungi itu, empat anak-anak pesta miras hingga mabuk berat. Dalam kondisi teler, mereka kembali berkeliling ke Kota Kediri dan berhenti di dekat kantor Pemkot Kediri.

“Warga yang melihat empat anak teler ini marah dan mengusir mereka,” salah satu sumber koran ini di kepolisian.

Dari sana, Ris yang merupakan siswa salah satu SMK di Prambon itu mengajak Bunga ke salah satu desa di Kecamatan Prambon. Setelah lelah berkeliling, ke empat anak ini memutuskan untuk ke rumah Soh di Prambon. Kebetulan, rumah salah satu siswa SMK di Kabupaten Kediri itu tengah kosong. Sebab, ibu dan neneknya bepergian ke luar kota.

Dalam kondisi terpengaruh miras, empat anak itu memutuskan menginap di sana. Saat itulah, Ris, Soh dan Roz menyetubuhi Bunga secara bergiliran. Setelah persetubuhan itu, Bunga diantar pulang ke rumah, keesokan harinya.

Perbuatan bejat tiga anak asal Prambon itu baru terkuak setelah minggu lalu Bunga mengeluhkan rasa sakit di kemaluan, kepada orang tuanya. “Setelah dicecar, Bunga mengakui telah disetubuhi tiga temannya,” lanjut sumber yang mewanti-wanti agar namanya tak dikorankan itu.

Tidak terima karena anaknya telah menjadi korban asusila, Us, orang tua Bunga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nganjuk pada Jumat (9/2) lalu.

Kapolsek Prambon AKP Yantono ketika dikonfirmasi tentang pengamanan Ris, Roz dan Soh, membenarkannya. “Kami hanya membantu pengamanannya saja. Kasusnya ditangani unit PPA (pelayanan perempuan dan anak, Red),” kata Yantono.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Nganjuk AKP Yogi Adhi Kristanto yang dikonfirmasi tentang penanganan persetubuhan anak asal Kediri di Nganjuk itu mengatakan, anggotanya sudah mengamankan tiga pelakunya. “Satu pelaku anak putus sekolah masih berusia 14 tahun. Dua pelaku masih sekolah setingkat SMA,” kata Yogi.

Meski tiga pelaku merupakan anak-anak, Yogi menyebut proses hukum terhadap mereka terus dilanjutkan. “Selain diamankan, pelaku juga sedang diperiksa intensif di unit PPA,” tandas pria asal Kediri itu.

(rk/rq/die/JPR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *